KUDUS, Suaranahdliyin.com – Yayasan Penyantun Anak Yatim dan Dhuafa Al-Kamal Desa Jepang, menyelenggarakan santunan Muharram, Senin (9/9/2019) malam ini. Santunan dirangkai dengan pengajian umum yang digelar di ‘’Masjid’’ Roudlotul Jannah.
Hadir pada kesempatan itu sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat, antara lain Indarto ST (Kepala Desa), H Sunarto (Syuriyah PRNU Desa Jepang), K Sudiono (Ketua Tanfidziyah PRNU Jepang), H Syakuri dan H Kismanto (pengurus Masjid Roudlotul Jannah) K Subarkah (Ketua Yayasan Al-Kamal).
‘’Alhamdulillah, Yayasan Al-Kamal saat ini sudh bisa membiayai anak hingga usia dini hingga yang terkini adalah sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA),’’ ujar H. Sunarto dalam sambutannya.
Dikemukakan olehnya, agar anak yatim tidak usah berkecil hati. Sekolah untuk SD, MI, gratis alias tidak bayar. Sepatu dibelikan Al-Kamal. Yang mau mondok, dibiayai Al-Kamal. ‘’Maka anak-anak yatim di Desa Jepang ini tidak usah khawatir dan berkecil hati. Jangan bersedih hati. Semangatlah untuk belajar,’’ tegasnya.
Dalam kesempatan yang juga dihadiri para ketua RT dan Ketu RW di Desa Jepang tersebut, H Sunarto juga menekankan pentingnya pendidikan akhlak. Dia pun mengisahkan cerita tentang Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang sangat menghormati semua orang, khususnya yang lebih sepuh, bahkan dengan orang Non Muslim sekalipun.
Tak kalah penting, H. Sunarto berharap agar masyarakat, khususnya generasi muda, mewaspadai gerakan radikal. ‘’Gerakan radikal harus diwaspadai, karena sasarannya justru para intelektual,’’ tuturnya.
Kepala Desa Jepang, Indarto ST., mengemukakan, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Al-Kamal yang rutin menyelenggarakan santunan kepada anak yatim, di bantuan pendidikan. ‘’Pemerintah Desa Jepang mendukung apa yang diprogramkan Yayasan Al-Kamal,’’ ungkapnya.
Dia juga meminta kepada anak-anak, khususnya anak usia siswa menengah agar tidak salah pergaulan. Dan kepada orang tua, terlebih kepada ibu-ibu, kepala desa juga berharap paling tidak sepekan sekali bisa mengecek smartphone milik anaknya, sebagai antisipasi agar anak tidak terjerumus dalam hal negatif. (gie/ adb, ros, rid)