Alhamdulillah! Santri Ponpes Tasywiqul Furqon Kajeksan Raih Juara I MQK di Sulawesi Selatan

0
291
M Tsaqif Fadhil, santri Ponpes Tasywiqul Furqon Kajeksan dan siswa MA NU TBS Kudus yang meraih juara I dalam MQK di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, baru-baru ini

KABUPATEN BAJO, Suaranahdliyin.com – Mantap! Muhammad Tsaqif Fadhil, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Tasywiqul Furqon Kajeksan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini berhasil mengukir prestasi membanggakan.

Sebab, Muhammad Tsaqif Fadhil berhasil menjadi juara I Majelis Fiqh/ Ushul Marhalah Wustha Putra dalam Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional tahun 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Santri Ponpes Tasywiqul Furqon Kajeksan yang juga siswa MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus itu pun mengaku bersyukur, karena dirinya berhasil mempersembahkan prestasi terbaik bagi keluarga, pondok dan juga madrasahnya.

“Alhamdulillah, terima kasih atas dukungan berbagai pihak, sehingga saya bisa meraih juara I dalam MQK di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan,” katanya.

Dia pun berterima kasih atas dukungan keluarganya, khususnya ayah dan ibunya, KH Ahmad Bahruddin bersama jajaran pengasuh pondok (KH Shofi Luthfi dan Ustaz Noor Rohim), juga para kiai dan guru MA NU TBS Kudus.

“Terima kasih atas bimbingan dukungannya. Tanpa itu, belum tentu saya bisa meraih prestasi ini,” ujarnya.

KH Ahmad Bahruddin, mengapresiasi positif atas raihan prestasi santrinya itu. “Selamat kepada Mas Muhammad Tsaqif Fadhil yang telah berhasil mempersembahkan prestasi bagi diri, keluarga, pondok dan madrasah tempatnya belajar,” katanya.

Pengasuh Ponpes Tasywiqul Furqon Kajeksan itu menuturkan, bahwa pada mulanya, keikutsertaan santrinya dalam MQK targetnya adalah bisa lolos dan melatih mental anak didiknya itu.

Sebab, terang KH Ahmad Bahruddin menambahkan, MQK ini sangat selektif dan kompetitornya merupakan santri-santri dari pondok-pondok besar yang eksistensi pondok dan santrinya luar biasa.

“Sementara pondok kami baru seumur jagung, dan kami hanya orang-orang yang berjuang untuk mensyiarkan sedikit dari apa yang kami pahami,” katanya.

Maka, pencapaian Muhammad Tsaqif Fadhil, santrinya itu pun membuatnya bangga sekaligus terharu. “Bagi kami, prestasi santri kami ini luar biasa,” ungkapnya.

Maka, dia pun berpesan agar santrinya itu dan santri-santri lainnya senantiasa tekun belajar. “Selamat untuk Muhammad Tsaqif Fadhil, dan terima kasih kepada para pembimbing, guru-guru, kiai-kiai, juga Kantor Kemenag Kabupaten Kudus, Kemenag Wilayah Jawa Tengah, para wali santri dan para santri yang sudah ikut membimbing dan mendoakan dalam hal ini. maturnuwun,” tuturnya. (ros/ adb, rid, gie)

Comments