Peringatan Hari Guru Nasional menjadi momentum penting bagi kita semua untuk kembali meneguhkan penghormatan dan apresiasi atas jasa para guru. Hari Guru bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi bentuk penghargaan mendalam dari pemerintah dan masyarakat kepada para pendidik yang dengan tulus mendidik, membimbing, dan mencerdaskan putra-putri bangsa. Melalui tangan para gurulah lahir generasi yang cerdas, terampil, dan berakhlakul karimah.
Di era yang terus berubah cepat ini, kita patut bersyukur bahwa para guru mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Transformasi pendidikan yang berlangsung saat ini, termasuk pengembangan kurikulum, menuntut hadirnya pendekatan yang lebih humanis dan penuh cinta kasih kepada peserta didik. Guru tidak lagi hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menjadi teladan sikap, karakter, dan kemanusiaan.
Namun demikian, kita juga tidak menutup mata bahwa tantangan guru semakin kompleks. Guru dituntut tidak hanya berkompeten, tetapi juga adaptif dalam memilih dan menerapkan metodologi pembelajaran yang relevan. Penguasaan metode menjadi kunci agar pengalaman dan kemampuan guru dapat diberikan secara tepat sesuai kebutuhan individual peserta didik.
Setiap anak memiliki potensi berbeda, sehingga guru harus peka, tidak menyamaratakan kemampuan mereka, dan mampu memberikan layanan pendidikan sesuai karakteristik masing-masing.
Melalui momentum Hari Guru Nasional ini, saya mengajak seluruh guru di Kabupaten Kudus untuk terus meningkatkan kapasitas diri, memperluas wawasan, dan memperkuat komitmen dalam mendidik dengan hati. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kekuatan kepada kita semua dalam mengemban amanah mulia ini.
Terima kasih, para guru. Jasamu tak akan pernah tergantikan.(Y)
H. Rumadi, M.Ag, Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Kudus






































