SEMARANG,Suaranahdliyin.com – Ketertarikan seseorang menjadi aktivis organisasi terkadang motivasinya berbeda-beda Ada kalanya karena rasa cinta, ada juga pengaruh teman atau saudara.
Begitu pula yang dirasakan ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII ) Komisariat Untag Semarang 2025-2036, Dewi Retno Asih. Ia bergabung di PMII lantaran penasaran terhadap sang kakak Ratu Triani yang alumni organisasi mahasiswa tersebut.
“Berawal dari rasa penasaran dan dukungan penuh dari keluarga, membuahkan semangat menguatkan diri untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan intelektual Islam Ahlussunah wal Jamaah.”ujar Dewi Retno
Dewi Retno menuturkan dirinya masuk PMII Untag angkatan 2023 melalui tahapan pengkaderan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) tahap kaderisasi formal pertama dan pintu gerbang untuk menjadi anggota.
“Kemudian 2025, saya mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang digelar oleh PMII Untag Semarang di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gunung Pati Kota Semarang,”terang perempuan kelahiran Sukolilo Kabupaten Pati ini.
Ketika terpilih jadi ketua PMII akhir Oktober 2025 lalu, mahasiswi semester 5 Fakultas Hukum Untag Semarang ini membawa visi menjadikan PMII lebih baik dan maju ke depan serta membawa misi meningkatkan kualitas kader.
“Tentu saja ini membutuhkan dorongan semangat kebersamaan serta berperan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan,”tandasnya.
Komitmen yang dibangun dalam mengemban amanat sebagai Ketua PMII Untag Semarang, lanjut dia, satu tahun ke depan ialah dengan berfokus mengembangkan bakat dan minat para kader agar bisa bermanfaat bagi kehidupan mereka masing masing.
“Salah satunya yakni pembuatan buket sebagai bekal kader untuk mengembangkan kewirausahaan (Entrepreneure). Selain berkutat pada prosesi jenjang pengkaderan yang bersifat tematik ideologis berpedoman pola pengkaderan PMII.”jelas Dewi Retno.
Saat ini PMII Untag Semarang sebagai organisasi ekstra kampus yang cukup berarti dan diperhitungkan di lingkungan Kampus Merah Putih.
“Dari sini kami akan menjadikan PMII berlatar belakang kelompok ‘Islam Kultural’ untuk mengambil peran dalam mewujudkan mahasiswa Islam yang berwawasan kebangsaan.”tegas Dewi Retno Asih.(Eko Priyanto/adb)
