Menyelami Kajian Psikologi Perspektif Islam 

0
84
Ilustrasi: istimewa

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Dr Umar Yusuf, dosen psikologi Universitas Islam Bandung (Unisba), menulis sebuah buku tentang psikologi Islam berjudul “Psikologi Kepribadian Berdasarkan Perspektif Islam”.

Sebuah buku yang sangat menarik. Pandangan mengenai psikologi perspektif Islam, yang menempatkan manusia dalam empat dimensi yaitu biologis/ fisik, dimensi sosial, dimensi psikologis, dan dimensi spiritual.

Di mana ke empat dimensi tersebut, saling terkait satu sama lain, sikap dan tindakan yang ditampilkan oleh masing-masing individu.

Dalam pandangannya, pola kepribadian adalah struktur yang mengintegrasikan kecenderungan atas pola-pola respons baik terhadap diri maupun lingkungan.

Dijelaskannya, orang mukmin adalah manusia yang menempatkan akal sebagai pengatur dan pengendali nafsunya.

Adapun ciri-ciri manusia paripurna terkait nilai-nilai spiritualitas, sebagaimana dikemukakan oleh Utsman Najati (2004: 263-264), menunjukkan sifat-sifat positif seperti penjelasan berikut ini:

  1. Dalam hal keimanan, yaitu menunjukkan keimanan kepada Allah, para rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, malaikat, hari akhir, kebangkitan dan perhitungan, surga dan neraka, hal yang gaib dan qadar;
  2. Dalam hal ibadah, yaitu menyembah semata-mata hanya kepada Allah, menjalankan ibadah shalat, berpuasa, zakat, haji, berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa, bertakwa kepada Allah, mengingat-Nya selalu, memohon ampun kepada-Nya, berserah diri kepada-Nya, dan membaca Al-Qur’an;
  3. Dalam hal hubungan sosial, mereka menunjukkan interaksi yang baik dengan orang lain, dermawan, dan suka berbuat kebajikan, suka menjalin kerja sama, tidak memisahkan diri dari kelompok, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, suka memaafkan, mementingkan kepentingan orang lain, dan menghindari diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat;
  4. Dalam hal hubungan kekeluargaan, mereka senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tua dan karib-kerabat, menunjukkan pergaulan yang baik antara suami istri, menjaga dan membiayai keluarga;
  5. Dalam hal moral, mereka menunjukkan sabar, lapang dada, lurus, adil, menjalankan amanat, memenuhi janji kepada Allah dan kepada sesama manusia, menjauhi dari perbuatan dosa, rendah hati, teguh pada kebenaran di jalan Allah, luhur jiwa, mempunyai kemauan yang kuat, mampu mengendalikan hawa nafsu;
  6. Dalam hal emosional dan sensual, mereka menunjukkan cinta kepada Allah, takut akan azab Allah, tidak putus asa akan rahmat Allah, cinta dan senang berbuat kebajikan kepada sesama, menahan amarah, tidak suka memusuhi orang lain dan menyakiti orang lain, tidak dengki kepada orang lain, tidak sombong, penyayang, memaafkan diri atas perbuatan salah dan mengkonversi setelah melakukan dosa. (*)

Mazidatul Chilmi, mahasiswa Prodi PBSI FKIP UMK

Comments