Kurma (Phoenix dactylifera L.) adalah buah yang telah lama dikenal dan dikonsumsi oleh manusia, terutama di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.
Dalam ajaran Islam, kurma memiliki kedudukan istimewa, dan sering dikaitkan dengan sunnah Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam.
Namun, lebih dari sekadar nilai religius, kontruksi sains ilmiah juga telah mengungkap berbagai manfaat kesehatan yang terkandung dalam buah kurma.
Kurma dalam Sunnah Nabi
Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam sangat menganjurkan umatnya untuk mengonsumsi kurma, terutama saat berbuka puasa.
Dalam salah satu hadisnya Baginda Nabi bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan kurma karena kurma itu berkah. Jika tidak mendapatkan kurma, maka berbukalah dengan air karena air itu bersih.” (HR. Abu Dawud)
Dalam hadis lain Nabi bersabda: “Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwa setiap pagi, ia tidak akan terkena racun maupun sihir pada hari itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Anjuran Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam ini bukan tanpa alasan. Secara ilmiah, kurma mengandung berbagai nutrisi penting yang bermanfaat bagi tubuh, terutama setelah seharian berpuasa.
Kurma dalam Kontruksi Sains Ilmiah
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan, bahwa ekstrak kurma memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Penelitian lain yang dipublikasikan di Nutrition Journal menunjukkan, bahwa mengonsumsi kurma dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan dalam darah, dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Selanjutnya, dijelaskan dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Complementary Medicine and Therapies menunjukan, kurma berpotensi sebagai anti inflamasi. Pada jurnal Food Chemistry penelitian menunjukan bahwa kurma berpotensi sebagai anti bakteri.
Menilik dari beberapa literatur tersebut, maka kurma diyakini mengandung banyak nutrisi. Pertama, karbohidrat. Kurma merupakan sumber energi yang baik karena mengandung karbohidrat sederhana seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa.
Kedua, serat. Kandungan serat yang tinggi dalam kurma, bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit.
Ketiga, vitamin dan mineral. Kurma mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, seperti kalium, magnesium, zat besi, dan vitamin B.
Keempat, antioksidan. Kurma juga mengandung antioksidan yang tinggi, seperti flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik, yang berperan penting dalam melindungi tubuh dari radikal bebas.
Dengan demikian, kurma tidak sekadar buah yang memiliki nilai religius, tetapi juga buah yang kaya akan manfaat kesehatan.
Maka, anjuran Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam untuk mengonsumsi kurma, adalah sejalan dengan temuan sains ilmiah, yang membuktikan kandungan nutrisi dan khasiatnya.
Oleh karena itu, mari jadikan kurma sebagai bagian dari pola makan sehat kita, terutama saat Ramadan. (*)
Muhammad Nur Mukhayya,
Penulis adalah pengajar di MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus dan TPQ Roudlotul Jannah. Saat ini, penulis juga tengah studi pada Program Magister Pendidikan Kimia di Universitas Negeri Semarang (Unnes).