Permata Putih IndonesiaKu

0
127
M Munawir/ Foto: dokumentasi pribadi (istimewa)

Belum sempat Aku bersalaman dengan kolega bisnis

sudah sampai ia di batas kota luar sana

sekilas tampak sayup remang remang

titian langkah berat memanjat

wajah kusammu menaruh iba

tidak akan jadi buih

membawa deru lusinan doa untuk Ibu Pertiwi

berjalan di dataran rimba katub gelap gulita

 

Penjajah Bangsa harus dimusnahkan

meski masih banyak yang lainnya

mengintip

berpura pura baik dekat dengan Pemerintah

pejabat korup

penghianat

penjilat

pemerkosa hak rakyat

sungguh memalukan!

 

Negara ini penuh dengan permainan

keadilan dijual pakai uang

; pasti aman

 

Bangsa ini ada kemunafikan

orang bodoh zalim

kalahkan kebaikan, kejujuran

hasil ladang rimpang melimpah

tanah subur jadi kuburan

sawah emas

minyak meruah

hasil bumi

terjual oleh bangsa asing

rakyat tersiksa tanpa ada ampun

belalak, tertindas mata culas

; hanya diam

 

Koyak langkah anak muda

mendapatkan daya semangat para pejuang dan pahlawan

ayo lawan mereka

kembalikan hak Bangsa

agar rakyat makmur sentosa

 

Genggam erat perjuangan

mumpung belum usang proklamasi kemerdekaan

persatuan dan kesatuan

 

Indonesia suci putih

damai gemerlap

permata dunia

 

Semarang, 13 Juni 2025

Muhammad Munawwir,

Sewaktu mahasiswa di IAIN Walisongo Semarang, pegiat seni dan teater ini merupakan aktivis Teater ASA Fakultas Syariah. Belum lama ini penulis menjadi narasumber dalam workshop teater yang digelar oleh PAC IPNU – IPPNU Gebog, Kabupaten Kudus.

Comments