
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Sebanyak 38 santriyah Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri mengikuti acara Santri Ngaji Literasi, yang digelar Departemen Media dan Informasi pada Rabhithah Ma’ahid Islamiyyah (RMI) PCNU Kudus, Jum’at (1/11/2019).
Acara yang digelar di Aula MTs. Qudsiyyah Putri tersebut, bertujuan untuk mengenalkan ilmu jurnlistik dan pengelolaan media kepada santri-santriyah. “Harapannya, santri-santriyah di Kudus dapat tergugah tentang dunia tulis menulis, dan ikut melakukan dakwah melalui literasi di media sosial (Medsos),’’ terang Kiai Isbah Kholili M.Pd., ketua panitia Santri Ngaji Literasi.
Dikatakannya, pada era teknologi informasi ini, orang-orang di luar pesantren akan dengan mudah mengakses informasi penting yang ada dipesantren. ‘’Untuk itu peran santri-santriyah dalam kontibusinya membuat konten-konten positif, sangatlah penting,’’ ujarnya.
‘’Santri dan pesantren yang kini mulai banyak diperbincangkan tak hanya memiliki tugas untuk bertholabul ilmi saja. Harapan besar dari PC RMINU Kudus adalah agar setiap pesantren bisa membuat buletin, majalah hingga novel sebagai bukti otentik karya seorang santri-santriyah,’’ lanjut Kiai Isbah Kholili.
Dimulai pukul 07.30 WIB, dalam penyelenggaraan Santri Ngaji Literasi ini, RMI PCNU Kabupaten Kudus menggandeng PC IPNU IPPNU Kudus dan juga pengelola Suara Nahdliyin. Narasumber yang hadir, adalah Kiai Qomarul Adib dan Rosidi (Suara Nahdliyyin) dan M. Wahyu Saputro (Wakil Sekretaris PW IPNU Jawa Tengah).
Sementara itu, tingginya santriyah Ponpen Qudsiyyah Putri ini semakin membuncah, lantaran tidak hanya dibekali dengan berbagai materi penulisan, juga diajak menziarahi makam penulis kenamaan dan tokoh besar pada masanya, yakni RMP. Sosrokartono, kakak kandung RA. Kartini yang juga salah satu guru dari Ir. Soekarno, Presiden I Republik Indonesia. (amrita/ ros, adb, gie)