KUDUS, Suaranahdliyin.com – NU Care- LAZISNU bersama UPZISNU MWC Se-Kabupaten Kudus menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di Ars Waterpark, Ahad (3/3/2024). Rakercab yang diikuti 9 Unit Pengelola Zakat Infak Shadaqoh Nahdlatul Ulama (UPZISNU) se-Kudus dalam upaya memaksimalkan manajemen dan peran kelembagaan tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC)/ ranting.
“Sebagai lembaga zakat, LAZISNU harus bisa menjaga amanah dengan sebaik-baiknya,” kata Ketua LAZISNU Kudus H Ihdi Fahmi.
H. Ihdi Fahmi mengatakan LAZISNU akan merealisasikan program pentasarufan lanjutan. Pihaknya akan memaksimalkan peran UPZISNU yang sudah beroperasi di 9 wilayah MWC dan beberapa ranting,
“Insya Allah akan ada program beasiswa pendidikan yang nantinya akan disalurkan. Saya harap UPZISNU MWC sudah mempunyai database anak-anak yatim atau dhuafa agar tepat sasaran,”ujarnya.
Dalam Rakercab ini juga membahas manajemen pengelolaan keuangan Mobil Layanan Ummat (MLU).
“Manajemen Keuangan MLU harus dipegang oleh UPZIS bukan dikelola oleh driver/operator. Karena keuangan MLU itu bagian dari program Upzis,” tegas H Fahmi
Ditambahkan, seluruh biaya yang dikeluarkan untuk MLU itu termasuk pentasyarufan. Tehnisnya, setiap pentasyarufan harus disertai dengan kwitansi.
“Kstentuan biaya MLU Rp. 4000 /km untuk dalam kota/provinsi dan Rp. 7000/km Luar provinsi.”terang H Fahmi.
Pada kesempatan itu, pembina LAZISNU Kudus H. Aflach menjelaskan materi mengenai Zakat untuk penguatan kelembagaan untuk para UPZISNU MWC (kecamatan) se-Kabupaten Kudus. Salah satunya mengenai 8 Golongan (Ashnaf) penerima zakat dan syarat-syarat menjadi Amil.
“Di LAZISNU Kudus, tidak ada yang diambil dari hak Amil.Semuanya langsung ditasyarufkan untuk mustahik (penerima xakat),”tandasnya.(rls/adb)