KUDUS, Suaranahdlyin.com – Warga Nahdlatul Ulama harus mensyukuri ragam nikmat yang diberikan Allah SWT. Termasuk nikmat menjadi warga NU dan warga negara Indonesia.
Demikian yang disampaikan Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH. Ubaidullah Shodaqoh dalam acara pengajian umum dalam rangka hari lahir ke-101 NU, Tahlil Umum yang diselenggarakan MWCNU kecamatan Dawe Kudus Jum’at (1/3/2024).
KH. Ubaidullah mengatakan menjadi orang NU merupakan nikmat karena jam’iyyahnya para wali dan Kiai yang benar-benar memperhatikan umatnya mulai sebelum lahir sampai meninggal dunia.
“Pengurus NU seperti LAZISNU harus bersyukur bisa berkhidmah di tengah-tengah masyarakat.”tandasnya.
“Aktif melayani ummatnya kanjeng Rosul sama dengan melayani kanjeng Rosul. Ini nkmat yang harus disyukuri,”sambung mbah Ubaid, sapaan akrabnya.
Terkait nikmat menjadi warga indonesia, Kiai Ubaid menjelaskan, Indonesia negara besar yang damai, aman dan nyaman. Dengan ratusan kelompok etnik dan suku, Indonesia tetap hidup rukun dan damai.
“Pemilu kemarin damai tidak ada apa apa. Pemilu selesai ya selesai. Selanjutnya ya beraktifitas dan bekerja kembali seperti biasa,”ujarnya.
Kiai asal Semarang itu membandingkan dengan negara Afganistan yang 99 persen warganya muslim.
“Afganistan 99 Islam. Hanya punya 7 suku. Tapi perang bertahun-tahun sampai saat ini tidak tahu bagaimana mengakhiri perang,”ungkapnya.
Selain aman dan damai, tambah dia, Indonesia negara yang paling enak dan nyaman ditempati. Berbeda dengan Eropa yang sangat dingin atau negara Arab dan Afrika yang panas.
“Singapura saja itu luas wilayahnya sangat kecil.bisa kekurangan air. Air saja harus beli dari Indonesia,”jelas mbah Ubaid.
Pengajian harlah ke-101 NU di gedung MWCNU Dawe ini diisi pula tahlil umum dan kirim doa ahli kubur warga NU. Dalam catatan panitia, terkumpul dana 29.081.000 dari 1.178 kartu arwah. (Jakuwa/adb)
