KUDUS,Suaranahdliyin.com – Pondok Pesantren MWC NU Jati Raudlatuth Tholibin Kudus kembali menggelar kegiatan Kajian Tematik pada Sabtu malam (1/11/2025) ba’da Isya’. Kajian yang berlangsung di Mushola Ponpes MWC NU Jati ini menghadirkan narasumber Wakil Rektor III UIN Sunan Kudus, H. Kisbiyanto, dengan tema inspiratif: “Kesuksesan Santri Akademisi dan Akademisi Berjiwa Santri.”
Dalam pemaparannya, H. Kisbiyanto menegaskan bahwa setiap ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum seperti matematika, biologi, dan sosiologi, fisika, kimia, teknik nuklir sekalipun semuanya dapat menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta‘ala apabila diniatkan dengan benar.
“Cara yang benar dalam menuntut ilmu adalah untuk mencari ridha Allah Ta‘ala,”terangnya.
Ia berpesan agar para santri yang akademisi tidak merasa sombong dengan ilmu atau jabatan yang dimiliki, karena keduanya hanyalah amanah dari Allah yang harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat.
“Saya tidak merasa tinggi karena ilmu saya, dan tidak merasa mulia karena jabatan saya. Semua itu hanyalah titipan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,”ungkap Kisbiyanto.
Sementara itu, dalam sambutannya, Adriyanto Mawardi, menyampaikan bahwa tema kajian ini merupakan tema yang selalu relevan sepanjang zaman, karena memadukan dua keilmuan yang saling melengkapi: keilmuan agama dan keilmuan akademik.
“Keduanya menuntun kita untuk hidup bahagia, baik di dunia maupun di akhirat, sebagaimana doa yang selalu kita panjatkan,” ujarnya, seraya mengutip ayat doa,Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari siksa neraka.
Kajian yang dihadiri oleh para santri yang sebagian besar mahasiswa ini berlangsung dengan penuh khidmah. Semangat keilmuan dan spiritualitas yang terpancar dari kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan generasi santri yang cerdas, rendah hati, dan berakhlak mulia,
“Sehingga menjadi santri yang akademisi maupun akademisi yang santri yang mendapat ridla Ilahi,”tandas Andriyanto.(rls/adb)
