Seminar Nasional UMNU
Syaikh Mahfudz Somalangu, Sosok Pejuang Kemerdekaan Indonesia Asal Kebumen

0
89
Seminar nasional jejak kepahlawanan NU di kampus UMNJ Kebumen

KEBUMEN,Suaranahdliyin.com –  Universitas Ma’arif NU (UMNU) Kebumen menyelenggarakan seminar nasional dalam rangka hari pahlawan di gedung aswaja bertema jejak kepahlawanan NU di Aswaja center kampus setempat, Ahad (23/11/2025). Seminar ini mengangkat peran Syeikh Mahfudz Somalangu dalam meneguhkan kemerdekaan Indonesia.

Seminar yang dibuka wakil Bupati Kebumen Zaeni Miftah ini dihadiri Rais PCNU Kebumen K.H.  Afifudin Al Hasani, H.Ketua PPUU DPD RI Dr. H. Abdul Kholik, sejarawan UGM Prof. Dr. Arif Ahyat, Rektor UMNU Kebumen Dr. H. Imam Satibi, serta sejarawan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. Hj. Siti Maryam.

Menurut K.H.  Afifudin Al Hasani bahwa Syekh Mahfud merupakan sosok yang aktif, beretika, dan adab dan menyukai bidang ilmu. Beliau juga memiliki karya ilmiah di bidang nahwu shorof sehingga karyanya dapat mudah dipahami oleh santri-santrinya.

“Syeikh Mahfudz dalam pengajarannya sering menggunakan lagu Jawa misalnya dandang gula, pangkur. Beliau juga merupakan sosok yang terkenal, masyhur, dan wibawa pada zamannya.”ujarnya.

Sejarawan UGM  Prof. Dr. Arif ahyat juga menyampaikan sosok Syeikh Mahfudz ini merupakan sosok yang berbeda dengan sosok kiai lainnya pada zamannya. Ia merupakan tokoh yang tidak hanya berjuang dari fisik saja tapi non fisik.

“Perjuangannya pada saat itu, Indonesia mengalami inflasi sampai 50% tetapi beliau dapat mengumpulkan beras sampai 500.000 ton untuk disumbangkan kepada masyarakat karena terjadi kelaparan pada saat itu,”tuturnya.

Prof Arif menyebut SyeikhMahfudz juga merupakan tokoh yang mampu berkolaborasi dengan berbagai elemen baik petani, politik, dan masyarakat.
“Syeikh Mahfudz juga mampu memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang arti kemerdekaan.”tandasnya.

Sementara sejarawan UIN sunan Kalijaga Dr. Siti Maryam memaparkan bahwa Kebumen memiliki sosok tempat yang sangat penting dalam kancah nasional/internasional pada masa itu. “Karena Kebumen sebagai lokasi transit Jawa selatan.”tuturnya.

Syeikh Mahfudz, kata Siti Maryam, memiliki kemampuan bahasa Jepang yang mampu bernegosiasi dengan pemerintahan Jepang. “Syekh Mahfudz sebagai tokoh tarekat syadziliyah ini juga memerankan peranan penting dalam menggerakkan kemerdekaan melalui jaringan pesantren dan masyarakat “ungkapnya.(Siti Anisatun Nafi’ah aniqoh, Hardi Riyanto, lutfiana fahrurozi/adb)

Comments