Perkuat Peran Daiyah Digital, Fatayat NU Jateng Tekankan Pesan Kesetaraan dan Anti Kekerasan

0
51
Ketua OW Fatayat NU Jawa Tengah Hj. Taxkiyatul Muthmainnah membuka pelatihan Daiyah di Semarang

SEMARANG,Suaranahdliyin.com – Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah menggelar Pelatihan Daiyah Berperspektif Kesetaraan pada Ahad (23/11/2025). Bertempat di Aula PWNU Jawa Tengah, kegiatan diikuti jajaran pengurus wilayah serta perwakilan Pimpinan Cabang Fatayat NU se-Jawa Tengah.

Ketua PW Fatayat NU Jawa Tengah, Hj. Tazkiyatul Muthmainnah, dalam sambutan pembukaannya menegaskan bahwa pelatihan ini lahir dari kepedulian terhadap maraknya materi dakwah yang bias gender, bahkan tak jarang merendahkan perempuan. Menurutnya, fenomena tersebut tidak boleh terus dibiarkan karena dapat melanggengkan ketidakadilan dan ketimpangan peran perempuan dalam masyarakat.

“Sebagai organisasi perempuan yang berkomitmen pada pemberdayaan dan keadilan, PW Fatayat NU Jawa Tengah ingin menghadirkan ruang dakwah yang lebih sehat, beradab, dan berperspektif kesetaraan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa seorang daiyah masa kini harus memiliki sejumlah kompetensi penting agar mampu berdakwah secara profesional dan relevan dengan kebutuhan zaman. “Kompetensi tersebut meliputi keilmuan yang memadai dan mendalam, personal branding yang kuat, penguasaan teknologi dan platform digital, kemampuan membuat konten kreatif, keterampilan public speaking, serta kepekaan terhadap isu-isu terkini yang berkaitan dengan kebutuhan perempuan.”terang perempuan yang juga Wakil Walikota Tegal ini.

Pada kesempatan yang sama, PW Fatayat NU Jawa Tengah juga mendeklarasikan komitmennya dalam rangka 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Dalam deklarasi tersebut, Fatayat NU Jateng menegaskan sikap tegas untuk menolak dan mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

Kegiatan deklarasi diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh peserta.

Peserta pelatihan Daiyah Fatayat NU Jawa Tengah

Sementara itu, perwakilan PC Fatayat NU Kabupaten Kudus, Siti Muthoharoh, menyampaikan kesan bahwa pelatihan ini memberikan banyak wawasan baru dan memperkuat kualitas para daiyah dalam menyampaikan pesan dakwah yang berperspektif kesetaraan.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama dalam memahami bahwa dakwah harus memuliakan, bukan merendahkan. Kami juga didorong untuk lebih kreatif memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah,” ujarnya.

Ia berharap pelatihan semacam ini dapat terus berlanjut agar kader-kader Fatayat semakin siap menjadi daiyah yang mencerahkan dan adaptif terhadap perkembangan zaman.(Yuliana,/adb,)

Comments