
KUDUS , Suaranahdliyin.com —Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Gebog melaksanakan kegiatan pembinaan pengurus DMI dan ketua takmir masjid seluruh Kecamatan Gebog di Masjid Taqwa Sukun, Desa Gondosari, pada Jum’at (21/2025) pukul 13.00 WIB hingga selesai.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan untuk memperkuat kapasitas pengelolaan masjid dan meningkatkan sinergi antartakmir.
Sekretaris DMI Kecamatan Gebog, Muh Anwar Yasfin, menjelaskan bahwa DMI bertugas menaungi seluruh masjid di wilayah kecamatan, baik masjid jami, masjid besar, maupun masjid nonjami. Pembinaan ini menjadi momentum untuk penyamaan visi, peningkatan kualitas pengelolaan masjid, serta memperkuat kerja sama lintas masjid.
“Acara ini memang rutin setiap tahun. Tujuannya membina para ketua takmir dan memperkuat silaturahmi. Saat ini bukan zamannya adu gengsi, tapi era sinergi dan kolaborasi antar masjid,” ujarnya.
Anwar mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar saat ini adalah kebutuhan digitalisasi masjid, sementara banyak takmir masih didominasi oleh pengurus usia sepuh. Oleh karena itu, pihaknya mendorong keterlibatan generasi muda dalam kepengurusan masjid.
“Pengurus banyak yang sudah sepuh, padahal masjid sekarang perlu digitalisasi. Kami buka wawasan takmir bagaimana melibatkan anak muda. Jangan sampai masjid tertinggal,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pengawasan dan komunikasi agar masjid tetap menjadi tempat aman dan nyaman bagi jamaah, serta bisa saling membantu ketika ada masalah di satu masjid.
Lebih lanjut, DMI berharap pembinaan ini dapat mendorong masjid-masjid di Kecamatan Gebog untuk menjadi lebih modern dan aktif dalam pelayanan umat.
“Kami ingin masjid-masjid di Gebog berlomba menjadi masjid modern, sesuai fungsi kemasjidan sebagaimana diajarkan Rasulullah,”ungkap Anwar.
Ia juga berpesan agar semangat para takmir terus terjaga, sekaligus memberikan ruang lebih luas bagi generasi muda untuk berkontribusi.
“Biarkan anak muda mengekspresikan kecintaannya pada masjid. Tidak semua masjid memberi ruang itu, padahal mereka adalah masa depan masjid,” tambahnya.
Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari Kementerian Agama Kudus, DMI Kabupaten Kudus Baznas, Badan Wakaf Indonesia (BWI). Mereka memberikan materi mengenai pengelolaan dan pelaporan zakat melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ).
Selain itu, materi pemahaman dan prosedur wakaf serta legalitas tanah masjid, program-program Baznas yang dapat diakses masjid dan perlindungan jaminan sosial bagi imam dan marbot masjid.
Dalam kegiatan ini, diikuti 115 peserta mewakili masjid-masjid di seluruh Kecamatan Gebog.(David Ananda Putra Mahasiswa PBSI UMK/adb)







































