
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Ahad (23/11/2025) siang kemarin, Warung Mie Ayam dan Bakso Tombo Ati Gondangmanis Bae Kudus sangat berbeda dari biasanya. Puluhan aktivis Fatayat dan Garda Fatayat (GARFA) Kudus berseragam lengkap memenuhi warung bakso milik pak Sidiq tersebut.
Mereka tidak sekadar jajan bakso melainkan melangsungkan khatmil Qur’an yang menjadi agenda rutin bulanan Fatayat NU Kudus. Pada kesempatan itu, Fatayat NU Kudus menerima bantuan dua set perangkat rebana dari anggota DPR RI H. Hindun Anisah.
Ketua PC Fatayat NU Kudus Hj. Farida menjelaskan Khatmil Qur’an merupakan kegiatan rutin yang menjadi sarana penguatan spiritual sekaligus momentum untuk menumbuhkan kebersamaan serta memperkuat sinergi antarbidang dalam struktur Fatayat NU.
“Kegiatan Khatmil Qur’an ini diawali dengan pembacaan Al Qur’an satu jus setiap pengurus di rumah masing-masing,”jelasnya.
“Kali ini di warung bakso untuk mencari suasana baru. Karena biasanya khatmil Qur’an berlangsung di kantor Fatayat Jl. Pramuka Kudus,”sambung Farida.
Dalam acara itu, Hj. Farida menegaskan komitmen Fatayat untuk terus menjalin kemitraan dengan berbagai pihak demi memperluas manfaat bagi masyarakat.
“Fatayat NU selalu membuka diri untuk bermitra dengan banyak kolega. Semakin luas kerja sama yang terjalin, semakin besar manfaat yang bisa kita hadirkan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya disiplin dalam berorganisasi. Dikatakan, Fatayat maupun Garfa harus berada dalam satu komando.
“Ketika tampil di ruang publik, termasuk media, kita membawa nama organisasi, bukan pribadi. Pegangan kita adalah aturan organisasi, bukan sosok tertentu,” tegas Farida.
ia juga mengajak kader Fatayat untuk lebih aktif mempublikasikan kegiatan secara positif. Menurutnya, perempuan memiliki kekuatan luar biasa dalam berdakwah.
“Karena itu, gunakanlah diksi yang baik, tidak menyakiti pihak lain, dan mampu memberikan energi positif,” pesannya.

Sementara anggota DPR RI, Hj. Hindun Anisah hadir langsung menyerahkan perangkat rebana kepada Fatayat. Dalam sambutannya, ia menyampaikan komitmennya untuk terus mendampingi dan ngrumati Fatayat.
“Rebana ini saya harapkan menjadi pengikat kebersamaan. Ketika ibu-ibu Fatayat menabuhnya, semoga ingat bahwa saya selalu mendukung panjenengan,” ujarnya.
Hindun juga membuka ruang bagi kader Fatayat untuk menyampaikan aspirasi. “Silakan teruskan melalui tim saya jika ada kebutuhan atau masukan. InsyaAllah saya siap memperjuangkannya,”tambahnya.
Pengurus Garfa menambah kemeriahan dengan melantunkan salawatan dengan iringan rebana. Kegiatan yang juga melaunching kalender Fatayat tahun 2026 itu, dihadiri pula pembina Fatayat NU Nik Hayati.(Yuliana/adb)








































