
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Sejak 2017, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia ( Lesbumi) Kudus erus bergerak melalui berbagai platform digital sebagai upaya memperkuat peradaban budaya NU.
Hal itu ditegaskan Ketua Lesbumi Kudus Abu Hasan Asy’ari dalam acara pelatihan perempuan Sadar Teknologi PC Fatayat NU Kudus di UIN Sunan Kudus, Ahad (16/11/2025).
Abu Hasan menegaskan bahwa Lesbumi tidak hadir hanya untuk tampil berbeda, tetapi untuk tampil lebih indah dan mewarnai jagat media dengan sentuhan seni dan kebudayaan.
“Lesbumi Kudus selalu siap menjadi ruang kolaborasi bagi kader Fatayat yang ingin berkarya di bidang seni, budaya, dan media digital.”ujarnya.
Pria yang akrab disapa Abud ini menyoroti realitas bahwa banyak generasi muda kini tidak lagi akrab dengan organisasi seperti IPNU, IPPNU, atau Fatayat. Karena itu, ruang digital harus diisi kader NU dengan konten yang ramah, santun, dan mencerahkan.
“Dengan begitu, eksistensi organisasi semakin dikenal dan syiar di masyarakat,”tandasnya.
Ia juga menyinggung fenomena maraknya artis atau figur dadakan yang berceramah di media sosial. “Kita jangan kalah. NU harus hadir dengan konten yang baik,” ujarnya.
Menurutnya, masih banyak warga NU yang ragu untuk tampil, padahal di luar sana banyak pihak yang tidak memahami NU tetapi ikut berbicara tentang NU.
“Saat muncul tuduhan miring, kader NU wajib memberikan klarifikasi secara santun demi menjaga marwah organisasi,”pesan Abud.
Pelatihan yang diinisiasi PC Fatayat NU Kabupaten Kudus bekerja sama dengan Lesbumi Kudus, menghadirkan dua narasumber muda inspiratif: Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I (Dosen FDKI UIN Sunan Kudus) dan Muhammad Farid dari Lesbumi Kudus.
Hadir pula keynote speaker Wakil ketua PCNU Kabupaten Kudus sekaligus Anggota DPRD Jawa Tengah H. Akhwan Sukandar. (Yuliana/adb)








































