Konten Positif Makin Dibutuhkan, Kader Fatayat Jangan Hanya Jadi Penonton

0
357
Pembicara pelatihan Sadar teknologi Fatayat NU dan Lesbumi Kudus di UIn Sunan Kudus, Ahad kemarin

KUDUS,Suaranahdliyin.com – Gelombang semangat perempuan muda Nahdlatul Ulama (NU) memenuhi Gedung Tarbiyah UIN Sunan Kudus pada Ahad (16/11/2025). Ratusan kader Fatayat NU dari seluruh penjuru Kudus berkumpul untuk mengikuti Pelatihan Perempuan Sadar Teknologi bertema “Menjadikan Kader Fatayat NU Berdayaguna untuk Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.”

Kegiatan ini diinisiasi PC Fatayat NU Kabupaten Kudus bekerja sama dengan Lesbumi Kudus, menghadirkan dua narasumber muda inspiratif: Riza Zahriyal Falah (Dosen FDKI UIN Sunan Kudus) dan Muhammad Farid dari Lesbumi Kudus. Hadir sebagai keynote speaker Wakil Ketua PCNU Kudus sekaligus Anggota DPRD Jawa Tengah H. Akhwan Sukandar.

Di hadapan para peserta, Akhwan Sukandar menyampaikan pesan yang menohok tentang pentingnya pemanfaatan gawai secara bijak. “Android itu jangan hanya dipakai selfie atau sekadar ngobrol,” ujarnya.

Menurutnya, gawai harus menjadi alat untuk menebar manfaat dan kebaikan. “Kesalahan dalam menggunakan media justru berbuah konsekuensi negatif, termasuk cibiran netizen,”katanya.

Ia mendorong Fatayat untuk lebih berani memanfaatkan Android secara produktif—mulai dari jualan online, promosi UMKM, hingga branding kegiatan organisasi. “Kalau Fatayat konsisten membuat konten positif, insya Allah Fatayat akan menguasai media,” tegasnya.

Foto bersama nara sumber dan peserta pelatihan Sadar telnologi digital Fatayat NU Kudus

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kudus, Hj. Farida dalam sambutannya menegaskan pentingnya perempuan untuk terus berkembang di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Ia menyebut pelatihan ini sebagai momentum berharga untuk meningkatkan kemampuan literasi digital.

“Perempuan memiliki kemampuan multitasking yang kuat, dan kecakapan ini harus diasah agar tidak menimbulkan stres dalam menjalankan banyak peran,”ujarnya.

. Farida menekankan bahwa perempuan NU tidak boleh hanya menjadi penonton di ruang media. “Tetapi harus menjadi produsen konten yang edukatif, berimbang, dan membawa manfaat bagi masyarakat.”tegasnya.

Antusiasme peserta benar-benar terasa. Ruangan berkapasitas 250 orang penuh sesak oleh kader Fatayat dari seluruh kecamatan di Kudus. Para peserta tampak bersemangat, mencatat, bertanya, hingga mencoba langsung teknik pembuatan konten digital.

Salah satu peserta, Puji Lestari dari PR Fatayat Dersalam, menyampaikan kesan mendalamnya. “Pelatihan ini luar biasa. Ilmunya sangat bermanfaat dan langsung bisa dipraktikkan,” ujarnya dengan senyum puas.

Tampak hadir pula di tengah peserta, pembina Fatayat NU Kudus Hj.Noor Hidayah, Nik Hayati, ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kudus H. Ahmad Amin zmustafid dan ketua Lesbumi Kudus Abu Hasan Asy’ari.(yuliana/adb)

Comments