MAGELANG, Suaranahdliyin.com – Menanggapi konflik yang terjadi di Wadas Purworejo beberapa waktu lalu, Gus Yusuf Chudlori ikut berpendapat. Dalam pengajian rutin hari Senin di Masjid Almujahidin Kauman Tegalrejo Magelang, ia mengatakan polemik Wadas harus jadi pepeling atau pengingat.
“Ini yang terjadi di Wadas, ketika manusia diberi kekuasaan sedikit sudah semena-mena,” kata Gus Yusuf dilihat Suaranahdliyin.com dalam channelnya, Selasa (15/02/2022).
Gus Yusuf mengatakan seharusnya segala sesuatu harus dimusyawarahkan terlebih dahulu. Tidak boleh langsung mengambil tindakan ketika kesepakatan belum diputuskan. “Harus diingat, didiskusikan bersama, jika belum tuntas jangan sampai bebuat semaunya,” pesan Gus Yusuf.
Menurutnya, sudah bukan zamannya baik pemerintah atau pun masyarakat Wadas saling menentang. Konflik di Wadas baiknya dibicarakan bersama untuk mencari solusi bagi kemaslahatan orang banyak.
“Sudah bukan zamannya pemerintah menakut-nakuti atau memaksa rakyat, sebaliknya rakyat juga tidak boleh menantang pemerintah,” terangnya.
Dia menambahkan, kejadian di Wadas ini sepatutnya bisa menjadi hikmah dan introspeksi bagi kita semua. “Padahal, warga di Wadas adalah orang NU semua, baik yang setuju dan yang tidak setuju, malah justru mereka saling berkonflik,” ungkapnya.
Pengasuh Pondok API Tegalrejo itu pun mengajak untuk bersama-sama berdoa, semoga permasalahan di Wadas cepat selesai, sehingga masyarakat di sana bisa tenang dan tentram. (hasyim/ rid, adb)