Gus Yusuf Direkomendasikan Maju sebagai Calon Gubernur pada Pemilu 2024  

0
1348
Gus Yusuf saat berbicara dalam Ijtima’ Ulama Nusantara, belum lama ini

MAGELANG, Suaranahdliyin.com – Ijtima’ Ulama Nusantara di Jateng, melahirkan tiga rekomendasi yang akan segera dilaksanakan. Rekomendasi itu merupakan kesepakatan dari kiai-kiai dan habaib yang hadir di Ponpes Syubbanul Wathon di lingkungan Ponpes API Tegalrejo Magelang, Senin (13/2/2023) lalu.

Satu rekomendasi yang sangat penting adalah mendorong percepatan KH M Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) sebagai Calon Gubernur Jawa Tengah pada Pemilihan Gubernur Tahun 2024 yang akan datang.

“Kalau Gus Muhaimin calon Presiden atau Wakil Presiden sudah final. Tinggal Gus Yusuf kita dorong sebagai Gubernur,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus KH Ahmad Badawi Basyir, juru bicara dalam forum tersebut.

Kiai Badawi, menyampaikan, bahwa kiai-kiai sepakat membentuk Ijtima’ Ulama Nusantara di tingkat Kabupatan/Kota se-Jateng, ditambah para Ibu Nyai.

Sedangkan rekomendasi ketiga, dijelaskan oleh Habib Fatah dari Magelang. Dia pada kesempatan itu menjelaskan perlunya menghidupkan kembali Lailatul ijtima’ dan ngaji Siyasah, mulai dari tingkat kabupaten kota sampai – ranting PKB, dengan melibatkan NU dan banomnya.

KH Asrofi Masyito, ketua PCNU Kudus, mengemukakan, lailatul ijtima’ adalah sarana kiai dan habaib berkumpul tidak hanya membahas persoalan agama, juga sosial kemasyarakatan.

“Di Jawa Tengah banyak sekali persoalan yang menimpa masyarakat, mulai dari kemiskinan, pendidikan, pelayanan kesehatan, serta ekonomi. Ini kalau tidak dibahas setiap saat, lama-lama seakan menjadi persoalan yang lumrah. Maka harus dibahas dan diusulkan solusinya kepada pemerintah,” paparnya.

Pasca pertemuan, kiai-kiai akan menyampaikan rekomendasi itu secara langsung kepada Ketua Umum DPP PKB, H A Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Jakarta. “Ya kita akan segera ke DPP PKB di Jakarta,” tutur KH Shohibul Ulum, Pengasuh Ponpes Al Ustmani Pekalongan.

Ijtima Ulama Nusantara dilaksanakan oleh Dewan Syuro DPW PKB Jawa Tengah. Para kiai yang hadir di antaranya kiai sepuh, Dewan Syura PKB, pejabat struktural maupun Kultural NU, pengasuh pondok dan kiai yang telah terdaftar sebagai anggota Gerakan Nahdliyin Bersatu.

Hadir juga antara lain Mustasyar PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj, Wakil Ketua Umum DPP PKB Dr M Hanif Dhakiri, Ketua DPW PKB Jateng KH M Yusuf Chudlori, pengasuh Ponpes API Tegalrejo KH Nur Machin Chudlori dan sekitar 200-an kiai, habaib dan para anggota Fraksi PKB DPRD Jateng.

Ketua DPW PKB Jateng, Gus Yusuf, yang digadang-gadang maju sebagai calon gubernur Jateng, mengatakan, pihaknya menaruh hormat kepada para kiai yang bertekad menyatukan langkah menjelang Pemilu 2024.

Kiai muda yang hadir, ujarnya, bisa menjadi motor penggerak untuk menyukseskan Pemilu 2024. Sementara kiai sepuh sangat ditunggu dawuhnya, karena dampaknya sangat luar biasa.

“Almarhum KH Abdurrachman Chudlori pernah dawuh, bahwa jihad zaman sekarang adalah politik. Setiap ngaji dia meminta saya harus ngomong politik, karena itu adalah lahan perjuangan. Kalau tidak nyinggung politik, saya ditegur,” ujarnya.

Kiai, habaib dan undangan lain menghadiri Ijtima’ Ulama Nusantara

Mustasyar PBNU Prof Dr KH Said Agil Said Siradj, menegaskan, memasuki abad kedua NU, para kiai harus punya cita-cita besar. Harus berani mengambil pemerintahan termasuk harus berani tampil mengelola sumber daya alam untuk kepentingan ummat.

“Hari ini kita punya Kiai Ma’ruf Amin, tahun depan harus punya Presiden atau Wakil Presiden, Gus Muhaimin. Kita sudah punya Bupati, ke depan harus punya Gubernur, Gus Yusuf,” tuturnya.

Sementara Wakil Ketua Umum DPP PKB, Dr M Hanif Dhakiri, kembai mengingatkan bahwa PKB adalah sebagai pilihan ideologis dan rasional kaum nahdliyin. (rls/ ros, rid, adb)

Comments