JAKARTA, Suaranahdliyin.com – Wacana kembalinya PMII sebagai Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) ramai dibicarakan di berbagai tempat. Perbincangan mengenai status PMII memicu banyak perdebatan banyak pihak.
Beberapa waktu lalu, Pejabat Utama PMII yakni Ketua Umum M Abdillah Syukri, Sekjen Rafsanjani dan Bendahara Umum Panji Sukma Nugraha melakukan kunjungan ke Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf untuk membahas wacana PMII kembali ke NU.
Kepada awak media, M Abdillah Syukri mengatakan, bahwa wacana mengembalikan PMII ke Banom masih menunggu keputusan kongres mendatang.
“PMII itu independen, secara substansial itu baik gerakan, ideologi, dan sejarah selalu menjadi unsur penting di NU,” kata M Abdilah, dilihat Suaranahdliyin.com di Chanel TVNU, Selasa (18/01/2022).
Dalam kunjungan itu, M Abdilah mendapat pesan dari Gus Yahya terkait tiga isu utama yang harus dipegang PMII.
“Petama itu Independensi, kedua teknokrat dan ketiga entrepreneur. Bahkan, di PC sudah bisa menerjemahkan ini sebagai program kerja baik sifat kaderisasi gerakan atau lokakarya,” paparnya.
Sementara itu, menanggapi wacana ini, Sekjen PB PMII, Rafsanjani menantang para kader PMII untuk menuliskan argumen alasan mengapa PMII perlu masuk banom NU atau tidak.
“Alasan-alasan yang ditulis itu nanti akan kita bahas di kongres mendatang,” terangnya.
Secara de facto, sambung Rafsanjani, PMII itu bagian dari NU, secara lahir batin. Namun secara de jure, keputusan ini menunggu kongres mendatang yang dihadiri semua pengurus.
Di sisi lain, Bendahara PB PMII, Panji Sukma Nugraha berpendapat bahwa PMII harus mempunyai kemandirian ekonomi sehingga tidak mudah diintervensi kelompok lain.
“Harus bicara kemandirian ekonomi, caranya dengan membangun kolaborasi dengan stakeholder untuk berbicara ttg kemajuan ekonomi,” paparnya. (hasyim/ rid, adb)