
SEMARANG, Suaranahdliyin.com
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII ) Komisariat 17 Agustus 1945 Untag Semarang menggelar Debat Kandidat Ketua Komisariat bertempat di lingkungan kampus Untag Semarang, Kamis (23/10/2025) lalu.
Ketua PMII Untag Semarang Yebi Aristin Anako M mengatakan Debat Kandidat sebagai rangkaian acara Rapat Tahunan Komisariat (RTK) yang akan digelar pada Sabtu – Ahad ( 25 – 26 /Oktober/ 2025).
“Ada 3 kandidat yang didominasi oleh kader – kader perempuan yaitu Dewi Retno Asih dari Fakultas Hukum, Zakia Rahma Anggita dari Fakultas Teknologi Pertanian dan Kurnia Tsani, Fakultas Teknologi Pertanian”, jelasnya.
Yebi sapaan akrab Yebi Aristin Anako M, menambahkan bahwa 3 kandisat tersebut telah mengikuti jenjang pengkaderan di PMII.
“Masing – masing kandidat bergabung PMII pada tahun 2023 dan mengikuti PKD tahun 2025 yang digelar oleh PMII Untag Semarang di Majelis Wakil Cabang Nadlatul Ulama (MWCNU) Gunung Pati Kota Semarang”, ungkapnya.
Lebih lanjut Yebi menyampaikan bahwa masing – masing kandidat mengusung visi dan misi sebagai semangat untuk membawa PMII Untag untuk lebih baik.
“Masing – masing kandidat membawa Visi dan Misi yang tentunya ingin melakukan langkah terbaik bagi PMII Untag Semarang”,tuturnya
Kandidat pertama Dewi Retno Asih membawa visi menjadikan PMII lebih baik dan maju kedepannya dengan semangat kebersamaan serta berperan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan misi meningkatkan Kualitas kader PMII agar lebih baik lagi.
Sementara itu kandidat kedua Zakia Rahma Anggita dengan visi Membangun PMII Komisariat Untag Semarang yang kompak, aktif dan berkembang bersama melalui silahturahmi, penguatan kader, kerjasama antara pengurus dan antar komisariat serta misi menghidupkan Semangat pergerakan di kampus.
Selanjutnya kandidat ketiga Kurnia Tsani menyertakan visi Mewujudkan PMII komisariat Untag Semarang sebagai wadah kader yang progresif, inovatif dan berdaya saing melalui pengembangan bakat, minat, serta penguatan sumber daya manusia yang berkarakter dan berintegritas dan misi mengoptimalkan sistem kaderisasi berkelanjutan yang berorientasi pada peningkatan kapasitas intelektual, spiritual dan sosial kader.(Eko Priyanto/adb)







































