
BREBES,Suaranahdliyin.com – Pendidikaan keagamaan termasuk didalamnya kebiasaan beribadah sangat penting untuk generasi Z. Karena itu, orang tua harus memperhatikan pendidikan keagamaan untuk anak-anaknya.
Demikian yang disampaikan Wakil Ketua Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah ( P4SK ) Kab Brebes Akhmad Sururi dalam pertemuan wali santri bersama dengan pengurus TPQ Al Hikmah, Ahad (10/8/2025). Kegiatan inti dihadiri oleh seluruh Pengurus dan Asatid TPQ Al Hikmah.
Sururi mengatakan Kebiasaan beribadah akan memperkuat karakter keberagamaan yang akan membuahkan nilai nilai akhlakul karimah. Pengetahuan agama Islam yang diajarkan di lembaga Pendidikan formal pada pagi hari masih belum cukup untuk memperkuat karakter keberagamaan anak anak.
“Hadirnya lembaga Pendidikan Qur’an dana Madrasah Diniyah Takmiliyah yang dilaksanakan pada sore hari dapat memperkuata sekaligus menyempurnakan pendidikan keagamaan untuk anak anak kita.”ujarnya.
Lebih jauh Akhmad Sururi menginformasikan hasil penelitian yang disampaikan oleh Mendikdasmen beberapa hari yang lalu, bahwa generasi Z dan Alpha yang memiliki kecenderungan jauh dari ajaran agama. Mereka tidak mau ke masjid atau melaksanakan ibadah dan lebin akrab dengan hanphone atau medisos.
“Ini harus menjadi keprihatinan kita bersama. Jangan sampai anak anak kita jauh dari agama, jauh dari masjid dan mushola sehingga berakibat terjerumus dalam tindakan amoral dan kriminal.”katanya.

Sebagai orang tua, tandas dia, memiliki kewajiban untuk mendidik anak anaknya dengan pendidikan agama Islam melalui TPQ dan Madrasah Diniyah. Dengan pendidkan agama, mereka bisa memahami ibadah, tauhid dan akhlakul karimah.
“Lebih lebih saat kita semua kembali ke alam barzah kita berharap anak anak kita bisa berkirim doa. Itulah yang menjadi ciri ciri anak solih dan solihah. Kita akan merasa senang saat di alam barzah, anak anak kita bisa melantunkan ayat ayat suci Qur’an dan berdoa . Oleh karena itu mulai sejak dini kita ajarkan pengetahuan agama Islam kepada anak anak kita,”ungkap Akhmad Sururi.
Ia mengutarakan kebiasaan beribadah sebagai bagian dari tujuh kebiasaan anak Indoensia hebat menunu Indonesia Emas saat sekarang menjadi program Mendikdasmen. Oleh karena itu sebagai orang tua harus memperhatikan ibadah anak anak.
“Bangun pagi juga menjadi bagian dari tujuh kebiasaan yang harus didorong bersama, termasuk orang tua. Sesungguhnya orang yang terbiasa bangun pagi menjadu sehat dan dimudahkan rezekinya. Cara membangunkan anak dengan acara yang santun, tidak boleh dengan cara kekerasan yang melukai mereka. Didiklah anak anak kita dengan penuh kasih sayang, ‘lanjut Ketua DPC FKDT Kab Brebes.
Dihadapan wali santri TPQ Al Hikmah Kubang Kangkung Tanjung , Sururi mengimbau kepada seluruh orang tua agar saat anak anak di rumah diajari membaca dan menulis dan bacaan terkait dengan ibadah sholat. Ditegaskan dia, usia anak anak itu daya ingatnya masih tajam, sehingga saat dirumah oaring tua juga harus mengajari mereka tentang membaca dan menulis serta bacaan sholat.
“Kalau kebetulan orang tuanya tidak bisa, perintahkan saudaranya di rumah agar mengajari adik adiknya. Jangan biarkan mereka banyak bermain HP yang akhirnya bisa merusak otak mereka.”imbuhnya.
Negara Finlandia yang menjadi kiblat pendidikan internasional, tutur dia, anak anak sekolah sudah mengurangi penggunaan HP, mereka lebih banyak membaca buku. “Membaca dan menulis sesungguhnya menjadi perintah agama Islam, ayat yang pertama turun adalah perintah membaca, “tambah Sururi.(lis/adb)