
BREBES,Suaranahadliyin.com – Pimpinan Cabang ang (PC) Fatayat NU Brebes mengundang 40 orang dari kalangan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam kegiatan Lokakarya Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender ( KBG ) dan praktik berbahaya berbasis gender di Hotel Dedy Jaya Brebes..
Kegiatan yang berlangsung Selasa-Rabu pekan lalu.merupakan kerjasama antara LP3A Fatayat NU Kab Brebes dengan Yayasan Pulih sebagai mitra strategis Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak.
Ketua panitia penyelenggara Hj Durotul Ma’munah menjelaskan lokakarya KBG bertujuan agar para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kab Brebes memiliki pemahaman dan persepsi yang sama terkait dengan gender dalam prespektif agama. Sehingga dengan pemahaman tersebut dapat disampaikan kepada forum forum pertemuan di masyarakat.
“Sebelumnya kami sudah melaksanakan kegiatan edukasi tentang kekerasan berbasis gender. Ada dua lokus yang menjadi pusat kegiatan untuk melakukan edukasi terkait dengan pencegahan kekerasan berbasis gender, yaitu desa Rengaspendawa Kec Larangan dan Adisana Kec Bumiayu,”katanya.
Sekretaris PC Fatayat NU Kab Brebes yang akrab disapa Umi Duroh ini mengutarakan kegiatan yang melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat selama dua hari diharapkan dapat dilanjutkan dengan aksi bersama untuk melakukan pencegahan KBG, dan praktik berbahaya berbasis KBG dengan segala macam bentuk kekerasan.
“Hal ini sangat penting mengingat peran tokoh agama dan masyarakat memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan mindset masyarakat,”tandasnya.
Materi yang disampaikan, lanjut Umi Duroh, antara lain pola asuh, pendidikan gender dalam perspektif agama dan relasi kuasa laki laki terhadap perempuan menjadi materi yang akan disampaikan oleh para fasilitator. Materi tersebut disampaikan oleh beberapa nara sumber sesuai dengan bidangnya.
“Dengan metode diskusi dan simulasi diharapkan peserta dapat menyerap dengan baik, ” lanjut Umi Duroh.
Aktivis perempuan dari pesantren As Syamsuriyyah kembali menuturkan bahwa dua desa yang menjadi lokus kegiatan KBG telah berdampak baik. “Hal tersebut dibuktikan dengan menurunnya angka kekerasan berbasis gender. Masyarakat berkumpul dengan mendiskusikan tentang langkah pencegahan KBG.”imbuhnya.
Alumni Pondok Pesantren Al Munawir Krapyak Yogyakarta membeberkan informasi terkini terkait laporan tindak kekerasan. Ada 103 laporan KBG yang diterima per hari ini.
“Meski sebenarnya ada beberapa tindakan kekerasan yang tidak berani untuk melaporkan,”ungkap Umi Duroh.
Oleh karena itu edukasi kepada masyarakat menurut Nyai Duroh sangat penting agar mereka berani melaporkan. Perkembangan jumlah angka tersebut juga kemungkinan karena ada keberanian melaporkan KBG setelah mendapatkan edukasi.
“Kendati tindakan KBG pada satu sisi merupakan aib, akan tetapi disisi yang lain harus ada upaya kuat melakukan pencegahan.”ujarnya
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari pada saat pembukaan dihadiri oleh beberapa pejabat daerah Kab Brebes. Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala DP3KB ,Drs H Ma’mun, Kepala Kantor Kemenag Kab Brebes yang diwakili oleh Kasubag TU , Dr.H Akrom Jangka Daosat. Ketua PC Fatayat NU Kab Brebes, Nyai Hj Rohmatin Alawiyah juga hadir pada saat pembukaan bersama dengan beberapa pengurus Fatayat Kab Brebes lainnya.(Sururi/adb)








































