KUDUS, Suaranahdliyin.com – Perjalanan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sebagai organisasi kader di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), dihadapkan dengan tantangan baru, yakni kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi di lingkungan masyarakat, tak terkecuali para pelajar (remaja) sebagai sasaran utama, menjadi problem yang mesti disikapi oleh IPNU –IPPNU, khususnya pengurus di tingkatan ranting di Desa Bulung Kulon, Kecamatan Jekulo.
Sebab, yakin dan sadar bahwa generasi muda ke depan akan menjadi penerus kepemimpinan di masa pendatang. Maka generasi muda sangat perlu untuk diperhatikan secara terencana dan teratur. agar dapat mengemban tugas dan tanggung jawab di masa depan.
Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) menjadi salah satu ruang pengkaderan, yang bertujuan untuk membina kepribadian, keterampilan dan tanggung jawab bagi calon kader-kader dalam menjalankan roda organisasi.
“Melalui pendidikan kader ini, harapannya kelak Ketika mereka meneruskan amanah sebagai pengurus, bisa terjun dan bergerak di tengah-tengah pembangunan masyarakat yang terus berkembang,” tutur Kiai Asmuni Ya’qub, salah satu tokoh NU Desa Bulung Kulon.
Kiai Asmuni Ya’qub berpandangan, para peserta Makesta adalah anak-anak pilihan, yang digerakkan hatinya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam mencari ilmu, berkhidmah, dan caranya menjadi bermanfaat untuk orang lain dengan hati yang Ikhlas.
“Karena hanya orang-orang tertentu yang Allah pilih langsung. Jadi beruntung sekali anak-anak sekalian mengikuti Makesta ini, di tengah anak-anak muda yang hari-harinya selalu disibukkan dengan bermain gadget,” tuturnya.
Serli Azizah, ketua panitia Makesta, mengatakan, Makesta PR IPNU – IPPNU Desa Bulung Kulon digelar di SDN 6 dan SDN 7 Bulung Kulon pada 13-15 Juli lalu, dengan mengusung tema “Mewujudkan Pelajar NU yang Tekun, Teken, Tekan dalam Memperkuat Nilai Aswaja An-Nahdliyah”. (Mahdiyya Naqaisya Zahra, mahasiswa PPL Prodi KPI FDKI IAIN Kudus 2024)