PMPH Muria
Jaga Mata Air, PMPH Lakukan Penanaman di Tiga Titik Pegunungan Muria

0
1986
Moh Shokib ketika menanam bibit pohon di jalan menuju puncak 29 (foto; Triyanto)

KUDUS, suaranahdliyin.com – Perkumpulan Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH) Muria melakukan penanaman bibit pohon di tiga titik puncak Muria, Senin (15/03/2021). Tiga titik tersebut adalah Puncak 99 di Kabupaten Pati, Puncak Paluombo (1300 Mdpl) dan jalan menuju Puncak 29 (1400 Mdpl). Kedua titik terakhir mempunyai letak georafis antara Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara.

Sedikitnya 150 bibit pohon Ecalyptus yang didapat dari Djarum Foundation, ditanam sepanjang jalan menuju puncak tiga titik yang sudah ditentukan. Menurut Ketua PMPH Muria, Moh. Shokib Garno Sunarno, penanaman pohon tersebut bertujuan untuk menjaga mata air pegunungan muria.

“Selain itu, penanaman juga bagian dari upaya melestarikan hutan agar hijau kembali dan tidak terjadi longsor,” jelasnya.

Tiga titik tersebut dipilih karena lahan yang ada sudah gundul dan sangat kritis. Bahkan untuk daerah paluombo sendiri terlihat hanya sedikit pepohonan dan hanya berupa bukit.

“Khusus bukit paluombo lahannya gundul, maka dari itu kita lakukan upaya agar bukit tersebut hijau kembali,” katanya sambil menunjuk bukit seluas 112 hektare tersebut.

Penanaman ini merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan PMPH, bertepatan dengan musim penghujan. Sebelumnya pihak PMPH juga sudah melakukan penanaman di beberapa titik yang berdekatan dengan tiga titik tersebut. Namun, jenis bibit pohon yang ditanam berbeda, yaitu pohon Ramayana dan Pinus.

Shokib menambahkan bahwa PMPH tidak semerta-merta membiarkan bibit-bibit pohon yang ditanam begitu saja. Pihaknya telah menjadwalkan paling tidak satu atau dua bulan akan mengecek kembali bibit-bibit yang ditanam. Pengecekan berkala tersebut untuk memastikan, apakah pohon yang ditanam tersebut dapat tumbuh atau mati.

“Jika mati, kita akan evaluasi tanahnya, dan kami usahakan akan ganti dengan bibit baru, menyesuaikan hasil evaluasi,”jelasnya.

Dari kegiatan tersebut, Shokib berharap agar hutan kembali lestari. “Hutan adalah amanah menjaganya adalah ibadah,” pungkasnya.

Sala satu anggota PMPH melakukan penanaman bibit pohon dilokasi yang cukup curam. (Foto; Triyanto)

Triyanto, salah satu anggota PMPH juga mengamini ungkapan Moh. Shokib yang terakhir. Menurutnya, menjaga hutan adalah sebagian dari ibadah wajib lain yang mesti harus kita tanamkan dibenak kita. “Dari situlah, saya senang dengan apa yang saya lakukan untuk menjaga hutan ini agar tetap lestari,” imbuh pria yang biasa disapa Ribut itu. (mail)

Comments