Halalbihalal Virtual IKSAB
Gus Nadir : Sains Jadi Ciri Kemajuan Islam

0
1419
Gus Nadirsyah

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Kemajuan Islam di masa lalu adalah dengan adanya ciri kemajuan dibidang sains. Hal ini merupakan bagian dari kemajuan dan keemasan di masa lampau dalam sejarah keilmuan Islam. Beberapa ilmuwan Islam lahir ditengah kemajuan zaman yang sampai saat ini menjadi rujukan, seperti Ibn Sina dan Ibn Rusyd, keduanya memiliki background yang sangat luar biasa.

Hal itu diungkapkan oleh Rais Syuriyah PCINU Australia-New Zeland, Prof. Dr. KH. Nadirsyah Hosein dalam acara Halalbihahal Internasional Virtual Ikatan Santri Abituren TBS (IKSAB) Kudus, Senin (08/06/20) malam.

Menurut Gus Nadir, saat ini umat Islam terbagi dalam dua kecenderungan dalam menyikapi kemajuan pesat sains. Kecenderungan yang pertama adalah kecenderngan yang tidak mempedulikan sains, karena sains adalah bagian dan dibetuk dari konspirasi orang barat. Sedangkan kecenderungan kedua, banyak yang kemudian mencoba “mengislamkan” sains dengan cocoklogi atau klaim sepihak terhadap temuan sains dalam Alquran.

“Cocokologi ini lah yang melahirkan persoalan-persoalan yang cukup rumit di kalangan umat Islam. Terjadinya cocokologi dalam pemahaman sains dan Alquran ini yakni lahirnya keminderan, dan kealpaan kita terhadap kemajuan IPTEK,” tegas Gus Nadir.

Seharusnya, kata Gus Nadir, umat Islam tidak terjebak pada dua kecenderungan tersebut, melainkan Islam justru mendukung dengan menyandarkan semuanya dengan etika Islam dan sains. Menurutnya, kemajuan dalam bidang sains justru akan menjadi pijakan dalam memanusiakan manusia . Pemahaman sains yang mapan juga akan melahirkan banyak informasi dan mendorong adanya tafsir baru untuk memaknai isyarat-isyarat dalam Alquran.

“Isyarat-isyarat dalam Alquran akan menjadi sangat dinamis karena dikuatkan dengan adanya hal-hal yang empiris dalam sains,” katanya.

Gus Nadir mencontohkan, seperti halnya peristiwa terbelahnya bulan di masa Nabi Muhammad muncul berbagai pendapat dan pandangan bahkan banyak orang-orang memiliki klaim dengan berbagai alasan. Demikian itu, menurut Gus Nadir menjadi salah satu bukti adanya persoalan yang diakibatkan oleh Islamisasi ilmu yang debatable. Terlebih lagi sebab masih banyak umat yang tidak menyadari adanya integrasi ilmu itu sendiri.

“Maka harusnya, isyarat-isyarat dalam Qur’an ini justru menjadi pemantik dan kita terpicu untuk melakukan penelitian sains. Bukan sekadar cocoklogi atau Islamisasi dari ilmu yang ada,” sebutnya. (Arief Azizy/ rid, ros)

Comments