
BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Pengajian Akbar dalam rangka memeringati Isra Mikraj Nabi Muhammad dan Haul Massyayikh Desa Kebonan, Kecamatan Karanggede digelar di Gedung IPHI Karanggede, Boyolali pada Senin (27/1/2025) lalu.
Kiai Tsalisul Ansori dalam tausiyahnya menyampaikan, peringatan Isra Mikraj adalah salah satu kebijakan ulama, sebagai media dakwah agar umat Islam memahami sejarah serta dikontekskan realitas sekarang dan bahkan masa depan.
Menurutnya, manusia hidup itu ada tiga dimensi. Pertama, masa lalu atau Sejarah; Kedua, masa sekarang; dan ketiga adalah masa depan.
“Kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk mempelajari sejarah. Makanya Al Quran yang kita baca, isinya delapan puluh persen lebih sejarah. Kebijakan para ulama mengadakan peringatan hari besar IsIam isra mi’raj agar umat nengetahui sejarah Isra Mikraj,” tuturnya.
Pada kesempatan itu Kiai Tsalisul juga menjelaskan, ada sejumlah peringatan penting untuk diketahui sejarahnya, yakni di bulan Sakban ada Nishfu Sakban, Ramadhan ada Nuzulul Quran, dan di bulan Maulud ada sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, Kiai Tsalisul menerangkan ciri – ciri orang yang punya penyakit hati. Di antaranya merasa malas saat beribadah, perasaan gelisah dan resah, hatinya tidak tersentuh oleh kandungan ayat-ayat suci Al-Quran, melupakan zikir dan doa, dan sibuk dalam urusan dunia semata.
Maka Kiai Tsalisul pun berpesan, supaya umat jangan suka riya (pamer), sebab pamer adalah perbuatan tercela. Pamer termasuk penyakit hati dan perbuatan syirik kecil. Riya dapat mendatangkan murka Allah SWT dan siksa api neraka.
“Riya adalah sikap atau tindakan seseorang yang memperlihatkan amal perbuatannya kepada orang lain dengan niat ingin dipuji. Riya dapat membuat seseorang terjebak dalam kesombongan dan membuat amal ibadah menjadi sia-sia,” tuturnya.
Sementara Wakil Bupati Boyolali terpilih, Dwi Fajar Nirwana, menyampaikan mohon do’a restu kepada jamaah yang hadir.
“Semoga nanti kami bisa menjadi pemimpin yang amanah, pemimpin yang dicintai masyarakat, dan bisa membawa nama baik Boyolali,” katanya. (bani/ sis, ros, adb)