
BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Dai kondang asal Yogyakarta, KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq), menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan warga Desa Tegalsari, yang kompak menyemarakkan bersih desa, yang menjadi salah satu tradisi lokal di tanah Jawa.
“Bersih desa ini menjadi momentum yang tepat untuk membangkitkan eksistensi kesenian dan kebudayaan daerah,” tuturnya pada pengajian akbar dalam rangka “Bersih Desa dan Festival UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah” di Desa Tegalsari, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Rabu (2/11/2022) siang kemarin.
Disampaikannya, acara ini menunjukkan bahwa masyarakat mempunyai keanekaragaman tradisi atau ritual yang hingga sekarang ada dan tetap dipertahankan, seperti yang dilaksanakan warga Tegalsari.
Menurutnya, bersih desa atau sadranan adalah sarana melestarikan kebiasaan atau budaya baik misalnya ziarah kubur. “Ziarah kubur bukan bertujuan menyembah para arwah atau mengultuskannya. Tetapi untuk mendooakan para leluhur yang telah mendahului, serta untuk mengingat akan kematian. Sehingga salah satu hikmahnya, adalah untuk mengikis kesombongan dan menyadarkan, bahwa hidup di dunia hanya sementara,” jelas Gus Muwafiq.
Ia menambahkan, ziarah kubur mengingatkan pada kehidupan yang hakiki nan abadi yaitu akhirat. Ziarah kubur sendiri juga telah dicontohkan Nabi Muhammad sehingga menjadikan mantap untuk mengamalkannya.

Dalam pengajian akbar yang dihadiri tak kurang dari 4000 jemaah dan dimeriahkan grup rebana Wali Songo (Sragen), ini, Gus Muafiq juga mengapresiasi pemerintah dan masyarakat Tegalsari yang membuka kesempatan bagi pelaku UMKM memromosikan produknya melalui Festival UMKM.
“Festival UMKM ini merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah desa untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan sektor UMKM,” tuturnya. (bani, sis/ ros, adb)