
JEPARA, Suaranahdliyin.com – Pengajian umum dalam rangka Maulid Nabi Muhammad dan Haul ke-12 KH Ahmad Alwan di Desa Tegaron, Kecamatan Welahan diselenggarakan pada Rabu (24/12/2025) lalu.
Selain pengajian yang dihadiri ratusan jamaah tersebut, rangkaian haul antara lain juga diisi dengan
Acara haul ini tidak hanya menggelar pengajian saja tetapi di hari sebelumnya juga menggelar acara bahtsul masail dan temu alumni. Sedang untuk pengajian, didaulat untuk menyampaikan tausiyah yaitu KH Zuhrul Anam Hisyam dari Banyumas.
KH Zuhrul Anam Hisyam pada kesempatan itu menekankan pentingnya menjadikan pengajian sebagai kebutuhan rohani umat Islam.
Dalam pandangannya, mengaji harus dilandasi dengan rasa senang, namun tidak boleh membuat lalai dari hakikat kehidupan.
“Mengaji itu harus senang, tapi jangan terlalu senang. Sebab hidup di dunia ini adalah mencari bekal untuk meninggal. Kematian tidak pernah melihat usia, allah tidak memandang seseorang masih muda atau sudah tua,” tuturnya.
Dia mengingatkan, bahwa kehidupan dunia bersifat sementara dan tidak dapat diulang kembali setelah kematian. Oleh sebab itu, waktu hidup harus dimanfaatkan untuk kebaikan, terutama untuk menghadiri majelis ilmu.
“Kalau sudah meninggal, tidak bisa hidup lagi di dunia. Maka manfaatkan hidup ini untuk hal-hal baik dan untuk mengaji, karena mengaji itu kewajiban bagi orang Islam,” katanya.
Disampaikan lebih lanjut, bahwa manusia sebagai hamba Allah, harus selalu rida terhadap setiap ketentuan-Nya. “Apa pun yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya adalah yang terbaik, meskipun terkadang tidak sesuai dengan harapan manusia,” ungkapnya.
Ia juga berpesan, agar umat Islam tidak bersikap tamak kepada sesama manusia, serta memahami makna kesuksesan yang hakiki.
“Sukses itu tidak diukur dari dunia, tetapi orang yang diselamatkan dari siksa neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Atau hidupnya benar-benar digunakan untuk mencari bekal yang akan dibawa mati,” paparnya.
Terkait kehidupan dalam sebuah rumah tangga, KH Zuhrul Anam Hisyam menyampaikan, kemuliaan seorang suami dan ketentraman keluarga sangat erat kaitannya dengan ilmu agama.
“Kalau ingin suami mulia, ayo ngaji. Orang yang ngaji dan paham ilmu agama, insyaallah mampu memenuhi kewajiban kepada Allah, memenuhi kebutuhan dirinya, keluarganya, dan juga tetangganya,” ungkapnya.
Dan kepada kaum perempuan, KH Zuhrul Anam Hisyam agar mereka menjaga akhlak dengan menghindari lima perilaku.
“Lima perilaku itu Adalah (larangan) nggersula, ngundat-undat, membanding-bandingkan, berhias secara berlebihan, serta berbelanja secara berlebihan,” tuturnya lebih lanjut. (*)
Khalimatus Sakdiyah, mahasiswa Prodi KPI, FDKI, UIN Sunan Kudus.









































