
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kudus bekerja sama dengan Kementrian ketenagakerjaan RI menggelar seleksi nasional magang Jepang di SMK NU Ma’arif Kudus.
Seleksi diikuti oleh 118 peserta dari berbagai daerah dan akan berlangsung selama lima hari dari (25-29/7). Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Kudus HM Hartopo.
Ketua PC GP Ansor Kudus, Dasa Susila dalam sambutannya mengatakan seleksi nasional magang Jepang ini merupakan kali pertama yang diselenggarakan di Kabupaten Kudus.
“Alhamdulillah Kudus diberikan kepercayaan untuk menyelenggarakan seleksi nasional, ini menjadi harapan kita bersama, dan bentuk komitmen GP Ansor Kudus dalam mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja,” katanya, Senin (25/7/2022).
Senada dengan Dasa, Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan bahwa seleksi ini harus benar-benar dipersiapkan oleh peserta. Ia menyebut seleksi nasional ini merupakan kesempatan emas bagi para siswa untuk mendapatkan pengalaman magang secara langsung di Jepang. Karenanya, Hartopo berpesan untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada dan berjuang keras agar dapat lolos mengikuti magang.
“Ini tidak boleh disia-siakan, harus dimanfaatkan maksimal mumpung masih muda. Anak muda berpikirnya jangan satu dua tahun kedepan, tetapi harus jauh 10-20 tahun kedepan,” pesannya.
Lebih lanjut, Hartopo turut memberikan apresiasi dan semangat kepada para peserta seleksi dan berpesan untuk menjaga nama baik instansi dengan bekerja dengan baik karena membawa nama bangsa dan negara Indonesia
“Mudah-mudahan membawa pengalaman, membawa wawasan tapi ini memang perlu disiapkan, karena sistemnya seleksi, mudah-mudahan sukses semua,” tandasnya.
Sementara, Endang Sri Hartuti selaku Analis Kemenaker RI menyampaikan bahwa seleksi nasional magang ini merupakan salah satu program prioritas Kemenaker RI dalam mendorong peningkatan tenaga kerja
“Melalui magang ini diharapkan dapat meningkatkan hardskill dan soft skill para peserta magang, sehingga bisa meningkatkan mutu kualitas bangsa,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa sistem seleksi magang yang diselenggarakan melalui sistem gugur, sehingga tidak terbatas kuota yang ditetapkan. Artinya lolos tidaknya peserta ditentukan dari kualitas masing-masing peserta dalam mengikuti rangkaian tes yang diberikan.
“Dari 118 peserta, tidak dibatasi kuota untuk Kudus berapa, karena sistem gugur. Jadi semua tergantung kualitas dan kesiapannya,”tegasnya.(sim/adb)