
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Gerakan Pemuda Ansor menyoroti masih adanya berbagai persoalan sosial seperti peredaran miras, judi online, prostitusi, hingga meningkatnya kasus HIV/AIDS. Karenanya, Ansor Kudus siap berdiskusi dan bersinergi dalam penanganan penyakit masyarakat di kota kretek ini.
Demikian yang mengemuka dalam Ansor Corner Club bertema Arah Kebijakan Publik terhadap Penyakit Masyarakat di Kabupaten Kudus di aula Mapolres Kudus, Senin (22/12025). Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pemangku kebijakan dan tokoh masyarakat guna membahas upaya penanganan
Salam kesempatan itu, Ketua PC GP Ansor Kudus Arif Mustain menekankan pentingnya peran organisasi kemasyarakatan dalam menyikapi penyakit masyarakat. Menurutnya, berbagai praktik menyimpang sering kali dikemas dalam bentuk kegiatan yang seolah-olah legal, seperti sabung ayam yang disamarkan sebagai perlombaan.
“Ansor tidak hanya berteriak. Kita harus bersinergi dan berdiskusi untuk mencari solusi nyata,” ujarnya.
Semangat Ansor ini mendapat sambutan positif Bupati Kudus Sam’ani Intakoris.Menurutnya, persoalan penyakit masyarakat ini membutuhkan sinergi lintas sektor, khususnya bersama TNI dan Polri.
“Pemberantasan penyakit masyarakat memang tidak mudah.Kita perlu sinergi semua pihak terkait,”tandas Sam’ani.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah terus melakukan langkah-langkah penertiban penyakit masyarakat (pekat). Melalui Satpol PP, peredaran minuman keras telah menjadi salah satu fokus penindakan. Meski demikian, ia mengakui praktik tersebut masih ditemukan di lapangan.
“Peredaran miras memang masih ada dan menjadi temuan. Kami tidak menutup mata. Upaya penertiban terus dilakukan,” ujar Sam’ani.
Selain miras, Bupati Kudus juga menyoroti maraknya judi online yang telah menimbulkan banyak korban.
“Begitu pula, angka HIV/AIDS di Kudus tergolong tinggi, sehingga penanganannya memerlukan kerja sama berbagai pihak,”terangnya.
Sementara itu, mantan Komandan Banser Kudus yang kini menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, H. Achwan Sukandar mengingatkan agar GP Ansor tidak hanya menuntut peran pemerintah, tetapi juga mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Ansor harus hadir dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan sekadar menuntut,”ujarnya.
Diskusi Ansor Corner Club ini diharapkan menjadi ruang sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan organisasi masyarakat dalam merumuskan langkah konkret menanggulangi penyakit masyarakat di Kabupaten Kudus.(rls/gie)







































