
YOGYAkARTA,Suaranahadliyin.com – Ketua Lesbumi PBNU KH. M. Jadul Maula menerima kunjungan rombongan Anjangsana Budaya Lesbumi Kudus di Pondok Pesantren Kaliopak Yogyakarta, Sabtu (13/12/2025).
Pada kesempatan itu, ia menekankan pentingnya keseimbangan antara seni, agama, dan sains. Menurutnya, ketiganya perlu berjalan beriringan agar agama tetap hidup dan relevan dalam dinamika peradaban.
“Jika seni dilepaskan dari agama, ia kehilangan arah. Tetapi jika agama menjauh dari seni dan sains, ia bisa kehilangan daya hidupnya. Ketiganya harus saling menopang,” kata Kiai Jadul.
Ia berharap Lesbumi Kudus dapat mengambil peran strategis dalam merawat keseimbangan tersebut melalui kerja-kerja kebudayaan yang konkret dan berkelanjutan.
Sebelumnya, ketua Lesbumi PCNU Kudus Abud SB Runcing menyampaikan kegiatan bertajuk Anjangsana Budaya tersebut merupakan upaya memperluas dialog kebudayaan dengan pusat-pusat seni yang konsisten merawat tradisi dan pemikiran kritis.
“Kami ingin belajar dan bertukar gagasan tentang bagaimana seni dan media Islam bisa tetap berakar pada tradisi, namun tidak terlepas dari konteks sosial dan generasi muda,” ujar Abud, sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan Anjangsana ini juga untuk memperkuat wacana seni dan media Islam yang inklusif serta relevan dengan perkembangan masyarakat. Anjangsana Budaya menjadi ruang perjumpaan antara pegiat seni, aktivis media, dan komunitas kebudayaan.
“Diskusi diarahkan pada peran seni dan media sebagai sarana dakwah kultural sekaligus medium refleksi sosial di tengah tantangan era digital.”tandas Abud.

Selama di Pesantren Kaliopak dan Akademi Bahagia EA Yogyakarta, diskusi juga menyoroti tantangan seni dan media Islam di era digital, termasuk kecenderungan penyederhanaan narasi keagamaan dan komodifikasi konten. Para peserta menilai kolaborasi lintas disiplin menjadi kunci agar seni Islam tidak berhenti pada simbolisme, tetapi mampu menghadirkan makna yang lebih mendalam.
Selain diskusi, kegiatan dimanfaatkan untuk menjajaki peluang kerja sama program seni dan media antara Lesbumi Kudus dan komunitas kebudayaan di Yogyakarta. Hasil anjangsana diharapkan menjadi pijakan bagi pengembangan program seni-budaya Islam yang berorientasi pada pemajuan kebudayaan.
Melalui kegiatan selama dua hari (13-14/12/2025) ini, Lesbumi PCNU Kudus menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran seni dan media sebagai ruang dialog, kritik sosial, dan penguatan nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah. (rls/adb)









































