KUDUS,Suaranahdliyin.com – Pada momentum peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Lembaga Seni dan Budaya Muslimin (Lesbumi) Kudus mengingatkan kepada orang tua (ortu) untuk memberikan perhatian lebih kepada anak.
Mereka bersama para penyair menyuarakan hal itu melalui pembacaan puisi bertema “Anak, Harta Masa Depan”.pada acara bulanan bertajuk Ligusty Poeziya di Balai Jagong Kudus, Ahad (30/7/2023).
Menurut koordinator Ligusty Poeziya, Edi Buseng, orang tua memiliki anak merupakan suatu anugerah dan kenikmatan yang diberikan oleh Tuhan. Sudah sepantasnya anak mendapatkan pendidikan, perlindungan, cinta, dan kasih sayang orang tua.
“Namun, dewasa ini masih ada oknum orang tua yang melakukan kekerasan terhadap anak.”ujarnya mengawali acara.
Masih segar dalam ingatan, kata Buseng, kasus seorang anak petugas pajak yang secara brutal menganiaya anak lainnya karena masalah asmara.
“Hal ini tidak akan terjadi apabila anak mendapatkan pendidikan dan pola asuh yang benar dari kedua orang tuanya,”ungkapnya.
Ketua Lesbumi Kudus Abud SB Runcing menambahkan anak merupakan investasi masa depan, tidak hanya untuk keluarga melainkan juga untuk zaman. Diantara canda riangnya tersimpan banyak harapan, sehingga memerlukan peran orang tua untuk menempa dan menjaganya.
“Jangan renggut masa mereka bermain dengan teman maupun keadaan,”ujarnya.
Mengutip pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Abud meminta orang tua mendidik anak sesuai dengan zamannya. “Karena mereka hidup pada zamannya bukan pada zamanmu.”tandasnya.
Abud mengingatkan tantangan terbesar saat ini adalah teknologi digital seperti media sosial. Seseorang akan lebih mudah terpengaruh ketika memasuki dunia maya termasuuk anak remaja yang baru puber.
“Orang tua harus membekali anaknya dengan agama yang kuat sehingga tidak mudah pengaruh media digital tidak mudah diserap oleh seorang anak.”pesannya.
“Anak adalah titipan dan amanah Allah yang diberikan kepada seorang. Maka orangtua harus bertanggung jawab terhadap perkembangan kehidupan buah hatinya dari pengaruh negatif yang merusak moralnya,”sambungnya.
Kegiatan Ligusty Poeziya merupakan salah satu kegiatan yang diprakarsai oleh Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Kabupaten Kudus. Kegiatan bulanan ini mengajak para penyair dan masyarakat Kudus mendeklamasikan di ruang publik.
Dalam memeringati HAN2023 ini, beberapa penyair lintas generasi, mahasiswa, pelajar, hingga anak-anak turut menyampaikan keresahan melalui puisinya. Antara lain, Rina handayani (praktisi kesehatan), Muhammad Himatul Ikhiyar (Mahasiswa UNNES), Muhammad Maulana Rifky (Mahasiswa IAIN kudus), Abdul Quthbie Zayan Azam (siswa SD Muslimat Unggulan NU kudus), Avifah Nour Ainy (Siswa SD), dan Aisha Ghaza Kania Aaralyn (Siswa SD).
“Kami mengapresiasi keberanian siswa sekolah dasar membaca puisi di depan khalayak ramai. Kesenian seperti membaca puisi menjadi salah satu kegiatan positif yang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.”kata Abud SB.(rls/adb)