SRAGEN, Suaranahdliyin.com – Pembangunan NU Mart Sragen bukan hal yang mudah, banyak hambatan yang dihadapi di awal pengelolaan. Bahkan LPNU Sragen juga sempat mengalami kerugian beruntun pada awal mendirikan NU Mart yang bertempat di Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.
Kendati begitu, LPNU Sragen memiliki kekuatan berupa tekad dan trust yang menjadi modal utama dalam membangun dan membesarkan NU Mart hingga hari ini. Hal itu mengemuka dalam acara silaturrahim dan studi banding MWC NU Dawe dengan LPNU Kabupaten Sragen di Kantor PCNU Sragen, Sabtu (07/11/20).
Ketua LPNU Sragen Agung Prakoso menerangkan awal pembangunan NU Mart ini dilatarbelakangi oleh adanya tantangan dari jamaah NU. Tantangan itu utamanya sebab adanya program koin NU yang sudah dimulai pada 2016. Banyak jamaah yang bertanya soal kemandirian ekonomi yang dijanjikan adanya program koin NU.
“Nah, dari situ saya mikir, orang NU ini jarang mengajari cara mencari uang, tapi kadang-kadang malah nyuruh orang mencari uang (galang donasi). Mindset ini harus saya patahkan, salah satunya dengan NU Mart ini,” jelas Agung.
Dari pemikiran itu, imbuh Agung, LPNU berusaha menumbuhkan kepercayaan (trust) jamaah bahwa dana koin NU itu aman dan terkelola dengan baik. Keberhasilan menumbuhkan trust pada jamaah itu bahkan bisa kami jadikan modal untuk menawarkan saham untuk pendirian NU Mart.
“Memang berawal dari tekad dulu dari pengurus, setelah itu bangun kepercayaan (trust), setelah itu lengkapi dengan ilmu dan keterampilan, tentukan siapa yang mengelola dan bertanggung jawab, baru dari hal itu bangun dan besarkan dengan manajemen yang baik,” papar Agung.
Ia mewanti agar jangan menaruh kekhawatiran besar tentang kerugian di awal pembentukan. Kemudian, kalau sudah ada tekad, jangan jadikan modal sebagai hambatan utama dalam awal pendirian usaha. Yang terpenting harus dikuatkan komitmen dan integritas pengurusnya supaya tercapai mufakat.
“Modal jangan sampai ditaruh di otak paling atas, artinya jika seperti itu kekhawatiran mengalami kerugian pasti besar,” ujar Agung Prakoso. “Trust dari NU Dawe harus dimunculkan setelah dari belajar Sragen,” imbuh Agung.
Hadir pada kesempatan ini Ketua LPNU Kabupaten Sragen Agung Prakoso, Direktur NU Mart Sragen Rochmad Aprianto, Ketua MWC NU Dawe H. Abdullah Kusminto beserta jajaran pengurus Lembaga Perekonomian, Lembaga Kesehatan dan LAZISNU MWC Kecamatan Dawe. (rid, gie/ adb, ros)