Ramadan, bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia. Bulan suci penuh rahmat dan keberkahan.
Banyak sekali hal-hal kecil yang didapat dan lakukan, selagi itu membawa kebaikan. Yang pada gilirannya, itu menjadi hal yang bernilai ibadah, sehingga akan mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Namun ada satu hal yang terkadang kurang disadari, bahwa pada momentum Ramadan Allah mempermudah rizki bagi kita. Rizki ini dalam wujud yang sangat beragam, mulai dari kesehatan, uang, pahala dan lainnya.
Ingatlah, tatkala kita masih diberi kesempatan untuk menjalankan puasa, itu merupakan sebuah rizki yang luar biasa. Kita masih bisa berkesempatan salat tarawih, itu juga bagian dari rizki. Dengan kata lain, rizki itu selamanya harus berupa materi.
Bagi sebagian orang, khususnya dari kelompok dhuafa (kurang mampu), tanpa disadari juga mendaptkan banyak rizki. Tetapi lagi-lagi, terkadang kurang disadari. Misalnya, saat Ramadan seperti ini, banyak sekali orang yang memperbanyak sedekah, baik berupa takjil maupun makanan untuk sahur.
Meskipun nilainya mungkin tidak seberapa, tapi untuk beberapa kalangan, takjil maupun menu sahur bisa jadi sangat membantu, lantaran mungkin kondisi keuangan sedang menipis.
Terkait takjil dan memberi makan sahur ini, dalam beberapa tahun terakhir bahkan sudah menjadi tradisi di tengah masyarakat Muslim Indonesia saat Ramadan.
Maka, tidak sulit saat Ramadan kita menemui perorangan atau kelompok yang membagikan takjil di jalan-jalan, di lampu merah, dan tentunya di musala dan masjid-masjid yang menunggu berbuka sembari menyimak kajian keislaman yang digelar.
Di jalan raya, misalnya, takjil yang tidak seberapa nilainya, bisa menjadi sangat bernilai lantara diberikan kepada orang yang tengah dalam perjalanan pulang tetapi sudah keburu Maghrib (masuk waktu berbuka puasa), atau bagi sopir yang terjebak macet di tengah perjalanan pulang.
Nah, ada satu hal lagi yang barangkali kurang diperhatikan, yakni soal kajian (pengajian) Ramadan di musala atau masjid, baik itu yang digelar di sela-sela tarawih, menjelang berbuka puasa maupun setelah salat Shubuh.
Forum kajian itu, menjadi ruang untuk berdakwah (mengamalkan ilmu) kepada masyarakat. Itu juga bagian dari sedekah, sebab ilmu merupakan rizki, yang terkadang tidak semua orang memahami atau menguasainya).
Alhasil, tidak sekadar uang atau materi saja. Ilmu juga rizki. Dan di momentum Ramadan ini, masing-masing dari kita bisa mengambil peran maksimal dalam bersedekah, apakah itu dengan materi, atau dengan ilmu. Wallahu a’lam. (*)
Dian Alina Hidayati,
Penulis adalah santriyah Ma’had Prisma Quranuna Kudus dan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris IAIN Kudus.