KUDUS, Suaranahdliyin.com – Di kompleks Menara Kudus, masih banyak peninggalam warisan Kanjeng Sunan Kudus, yang masih terawatt (terjaga) sampai sekarang. Salah satunya adalah sebuah gentong.
Menurut penuturan Denny Nur Hakim, Humas Menara Kudus, bangunan yang selama ini dikenal masyarakat sebagai sumur kembar ternyata bukan sumur, melainkan dua gentong kuno yang berfungsi sebagai tempat penampungan air untuk bersuci.
“Air dari gentong tersebut kerap digunakan pengunjung untuk membersihkan diri, bahkan sebagian dibawa pulang sebagai sarana mengambil berkah,” terangnya.
Denny menjelaskan, bahwa sumur asli itu berada di bagian belakang kompleks, dan diyakini merupakan sumur buatan (peninggalan, red) Kanjeng Sunan Kudus. Menariknya, airnya hingga kini tidak pernah habis.
“Air dari sumur tersebut dialirkan ke tempat penampungan, termasuk ke dua gentong berbentuk bundaran itu yang disebut-sebut peninggalan pada masa Sunan Kudus itu,” lanjut Denny menambahkan.
Gentong itu sejak dulu menjadi bagian penting dalam aktivitas religius masyarakat. Banyak warga di Kabupaten Kudus meyakini, airnya membawa berkah karena berasal dari peninggalan para wali, khususnya Kanjeng Sunan Kudus sebagai penyebar Islam di wilayah tersebut.
“Hingga kini, air dari gentong itu tetap dimanfaatkan untuk keperluan bersuci maupun tradisi masyarakat yang memegang teguh nilai sejarah dan spiritualitas peninggalan para wali,” jelasnya. (*)
Mazidatul Chilmi dan Cintya Hidayatus Sholekah, mahasiswa Prodi PBSI FKIP UMK.
