
MALANG, Suaranahdliyin.com – Pengurus Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), M Hasan Habibie, mengutarakan, bahwa teknologi menjadi satu kata kunci tata kelola LP Ma’arif ke depan.
“Satu kata kunci untuk menguatkan tata kelola adalah berbasis teknologi,” ujarnya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LP Ma’arif NU di Aula Gedung Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) Jl MT Haryono, Malang, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2022) kemarin.
Dia mengemukakan, penguatan ini tentu tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus bersama-sama (seirama) seluruh pengurus LP Ma’arif di semua tingkatan, dari tingkat cabang hingga pusat.
“Untuk menguatkan tata kelola berbasis teknologi tidak, bisa sendiri-sendiri,” tutur Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tersebut.
Kendati demikian, lanjut Hasan menambahkan, bahwa teknologi saja juga tidak cukup untuk memperkuat tata kelola kelembagaan, melainkan mesti diiringi dengan kebijakan lain yang mendukung.

“Sebetulnya teknologi aja tidak cukup, harus ada kebijakan yang kemudian dibuat, ada leadership yang kemudian dibangun, dan kurikulum maupun pedagogi yang kemudian harus terus-menerus disempurnakan,” papar ketua umum Mahasiswa Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (MATAN) tersebut.
Dalam konteks LP Ma’arif, katanya, infrastrukturnya harus dibenahi bersama-sama, kebijakannya harus sejalan dengan Kemendikbudristek dan Kementerian Agama. “Harus seirama dengan Kemendikbud dan Kemenag, dua institusi besar yang bertanggung jawab terhadap pendidikan (nasional, red),” paparnya. (anam/ ros, adb)