Nur Shodiq Ketua Terpilih PAC GP Ansor Nogosari

0
1292
Gelaran Konferancab PAC GP Ansor Nogosari, belum lama ini

BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, menyelenggarakan Konferensi Anak Cabang (Konferancab), Jumat (27/11/2020) malam lalu.

Konferancab digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Putra, Desa Pulutan, Kecamatan Nogosari. Dalam Konferancab itu, Nur Shodiq terpilih sebagai ketua, yang akan menjabat pada periode 2020 – 2022.

Gelaran dua tahunan itu, dihadiri jajaran pengurus dan anggota PAC GP Ansor, Satkoryon Banser dan Rijalul Ansor Nogosari, perwakilan pengurus MWC NU Nogosari dan Badan Otonom (Banom), serta pengurus PC GP Ansor Boyolali.

Kiai Abdul Wahid, pengurus Bidang Kaderisasi PC GP Ansor Boyolali, pada kesempatan itu menyampaikan pesan – pesan, mengutip dari buku “Jejak Langkah Dua Ulama Besar”.

Dia menyampaikan, bahwa Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari (Mbah Hasyim) bersama para kiai lain, diawali dengan tirakat (riyadhoh), bahkan salat istikharah di Mekah Al Mukarramah.

Sepulang dari Mekah, sesuai pesan Syeikh Mahfudz At-Tarmusy, Mbah Hasyim mengutus Kiai As’ad Syamsul Arifin (Situbondo) untuk sowan ke Bangkalan bertemu dengan Syaikh Kholil. Kemudian diberi (isyarat) berupa “tasbih” dan “tongkat”: makna tasbih adalah menunjukan kekuatan zikir dan doa.

“Kekuatan di muka bumi ini adalah karena kekuasaan Allah. Doa itu ‘the power of pray’. Dengan kekuatan doa, jauh menjadi dekat, susah menjadi mudah, berat menjadi ringan, dan yang tak mungkin menjadi mungkin,” terangnya.

Sedang “tongkat”, jelas Kiai Wahid, bermakna, organisasi ini harus berjalan seperti salat berjamaah. “Organisasi harus mengikuti imam atau komando dari pimpinannya,” tegasnya.

Gus Husein Ahmadi (Ketua PC GP Ansor), mengemukakan, garda terdepan NU adalah GP Ansor. Kuat dan tidaknya NU tergantung pada kader – kader GP Ansor.

“Kader GP Ansor harus ditata dengan baik agar terarah, karena (ada) pergerakan di luar organisasi kita sungguh luar biasa dan berbahaya. Maka, kita sebagai garda terdepan harus dapat membentengi NU,” jelasnya. (sulis, sis/ adb, luh, gie, ros)

Comments