NU Berupaya Perjuangkan Nasib Nelayan

0
1224
Katib Aam PBNU KH. Said Asrori dalam acara harlah NU di NTT

NTT, Suaranahdliyin.com – Peringatan Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Ulama kembali dilaksanakan di Nusa Tenggara Timur, Sabtu (05/02/2022). Harlah kali ini mengusung tema “Merawat Jagat Kemaritiman, Membangun Peradaban Nelayan.”

Mewakili Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Katib Aam KH Said Asrori menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program yang menjadi visi misi ketua umum PBNU untuk mengangkat warga miskin di Indonesia dari kemiskinan.

“Harlah ini dalam rangka memperjuangkan nasib nelayan agar bisa naik dan menjadi nelayan yang sukses,”kata KH Said.

Ia menceritakan, nelayan yang terlahir miskin dan terlantar bukanlah karena kesalahan masyarakat di sana. Melainkan, kata KH Said, masyarakat nelayan tidak memiliki pilihan karena kebijakan pemerintah yang belum berpihak.

“Kami berharap dan berusaha untuk mendorong kebijakan agar dapat berpihak ke kaum nelayan dan melakukan perjuangan secara terus menerus sampai berhasil,” ungkapnya.

Selain itu, KH Said juga menekankan agar program ini dapat bermanfaat dan menjadi wadah untuk mensejahterakan warga dan rakyatnya.

“Program ini harus kita niatkan bersama sebagai bagian dari hidmat kepada organisasi, agama, dan negara. Mari kaksanakan dengan sepenuh hati, dan sungguh-sungguh, lahir batin agar menjadi bangsa yang tahu dan paham rakyatnya,” tandasnya.

Sementara itu, Dirjen Perikanan dan Budidaya, DR TB HAERU RAHAYU mengatakan program ini merupakan wujud nyata sinergi dan kolaborasi antara KKP dan PBNU dalam mengoptimalkan potensi di sektor kelautan dan perikanan.

“Dalam MoU tempo lalu di Balikpapan, kami sepakat mengenai dukungan program pemberdayaan kelautan dan kemaritiman, melalui pemberdayaan potensi umat, dan meningkatkan peran umat dalam mendukung program pembangunan di sektor kelautan dan kemaritiman,” jelasnya.

Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang baik untuk membangun kolaborasi dan sinergi yang tinggi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan PBNU.

“Mulai dari pengembangan kampung nelayan maju, pengembangan kampung perikanan budidaya, usaha garam rakyat, pengarusutamaan gender, pengembangan kapasitas dan karakter sdm, penyadaran pengelolaan ekologi dan daya tahan laut,” paparnya.(Hasyim/rid)

Comments