Ketua Ansor Dawe Ingatkan Pentingnya Majelis Rijalul Ansor

0
1326
Majelis Rijalul Ansor Ranting Cendono di Masjid Jami’ Roudlotus Sholichin, Senin (24/08/2020).

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Karakter pemuda yang bersemangat dalam berkegiatan harus diarahkan kepada hal yang positif. Majelis Rijalul Ansor harus hidup supaya pemuda-pemuda memiliki wadah yang bisa mengarahkan langkah mereka. Jika Majelis Rijalul Ansor tidak dihidupkan, sangat dikhawatirkan jika mereka terjerumus kepada hal negatif dan merugikan.

Hal itu disampaikan oleh Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Dawe, Gus Saifuddin, dalam acara rutinan triwulan Majelis Rijalul Ansor Ranting Cendono di Masjid Roudlotus Sholichin, Senin (24/08/2020). Pada kesempatan itu, Gus Saifuddin banyak mengingatkan kembali pentingnya menghidupkan Majelis Rijalul Ansor.

“Ingat bahwa untuk merawat Aswaja ini tetap hidup harus dimulai dari kegiatan-kegiatan kecil di ranting yang dilakukan secara istiqomah,” tutur Gus Saifuddin.

Hidupnya Majelis Rijalul Ansor, lanjut dia, merupakan bagian dari khidmah kita kepada NU dengan melestarikan ajaran ulama salaf terdahulu. Gus Saifuddin kemudian menjelaskan tantangan organisasi nantinya akan lebih kompleks dengan sikap dan minat pemuda yang cenderung individualis.

“Sebab itu kita perlu selalu merapatkan barisan agar bisa saling berdiskusi, saling menjalin keakraban, saling merangkul, juga mengajak yang lain agar mau sama-sama berjam’iyyah menuju kebaikan, melestarikan aswaja dan mencitai NKRI sebagaimana dicita-citakan para pendiri NU,” jelasnya.

Selanjutnya, Gus Saifuddin meyakinkan kepada segenap anggota agar bisa mendakwahkan ajaran aswaja kepada masyarakat luas sesuai dengan peran yang dimiliki. Utamanya bagi para lulusan pondok pesantren, Gus Saifuddin menekankan supaya tidak minder untuk menghidupkan majelis di masjid atau musala masing-masing.

“Gunakan cara-cara yang santun, niati khidmah untuk masyarakat, meneruskan perjuangan para kiai untuk menghidupkan agama dengan landasan aswaja dan nasionalisme yang kuat,” imbuh guru MA NU Miftahul Falah Cendono itu.

Langkah tersebut, menurut Gus Saifuddin, harus dimulai dari sekarang sebelum terlambat. Sebab bila tidak segera dihidupkan, dikhawatirkan akan ada kelompok lain yang mendahului dan kemudian ternyata menyesatkan. (rid, gie/adb, ros)

Comments