
JEPARA, Suaranahdliyin.com – Puncak Festival Baratan Desa Kriyan kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara dilangsungkan pada Ahad (12/03/2023) malam. Malam itu, sosok Ratu Kalinyamat mulai diarak mengitari desa.
Bak seorang ratu, ia duduk di kereta kencana berkendara kuda. Di depannya, tiga sapu jagad, tiga ulama dan dua prajurit putra mengawalnya. Di belakang iringan Sang Ratu, diikuti 20 Prajurit Putri yang memegang Kendi “Tirta Kahuripan”. Tak ketinggalan, santri, rakyat dan barisan anak-anak membawa dilah impes, lampion dan lilin pun mengiringinya. Berikutnya, gunungan sayur dan buah dibopong para pemuda. Terakhir, enam prajurit putra siap mengawal dari belakang.
Ritual itu berlangsung pukul 8 malam. Sebelumnya, dilangsungkan pembacaan doa tahlil di teras Masjid Al-Makmur Desa Kriyan untuk memperlancar acara. Akulturasi ritual agama dan budaya tergabung menjadi satu dalam gelaran Festival Baratan Desa Kriyan 2023.
Festival ini menunjukkan kepedulian warga desa Kriyan dalam melestarikan budaya. Antusiasme warga dalam mengikuti festival baratan tak perlu diragukan lagi. Di sepanjang rute jalan yang dilewati Sang Ratu penuh sesak gerombolan manusia.
Kirab Baratan Ratu Kalinyamat dimulai dari titik awal depan Masjid Al-Makmur. Setelah mengitari desa Kriyan, rombongan kirab finish di lokasi yang sama. Sosok pahlawan Jepara itu diperankan oleh warga desa Kriyan sendiri, Anggieta Yesania Nirwana, perempuan berusia 20 tahun.
Ngalap Berkah
Oleh warga sekitar, festival budaya ini dijadikan sebagai sarana ngalap berkah. Agenda yang hanya satu tahun sekali yang digelar setiap bulan Sya’ban jelang Ramadhan.
Banyak warga dari luar desa Kriyan sengaja menghadiri acara ini. Seperti yang dilakukan oleh Ida Maifarida, warga Desa Kalipucang Kecamatan Welahan. Bersama dua adik dan anak perempuannya, ia ingin menyaksikan secara langsung ritual baratan ratu kalinyamat.
Usai kirab, Ida pun rela berdesakan memperebutkan gunungan hasil kirab. Sayur dan buah yang ia dapatkan itu rencananya akan dimasak untuk dimakan bersma keluarganya. Supaya berkah katanya. “Intinya biar rezekinya lancar, tambah kemakmuran juga untuk keluarga saya dan desa ini,” kata Ida, Ahad (12/03).
Ia mengaku bersyukur bisa mendapat satu kresek sayur dan buah yang diperebutkan. Menurutnya, prosesi itu yang paling penting dalam kegiatan baratan ini. “Justru ini yang paling penting, alhamdulillah bisa dapat segini,” ungkapnya sambil menunjukkan sayur yang ia dapat.
Terpisah, ketua panitia Festival Baratan Desa Kriyan, Hisyam Maliki mengatakan kegiatan ini untuk mengedukasi warga tentang sosok Ratu Kalinyamat. Meskipun pada minggu sebelumnya sudah digelar Baratan Ratu Kalinyamat di desa sebelah, ia mengaku tak keberatan.
“Bedanya, kita coba mengangkat potensi yang ada di desa kriyan, sejarah dan peninggalan ratu kalinyamat. Jadi kami pengen kegiatan ini bisa mengedukasi masyarakat tentang sosok Ratu kalinyamat,” jelasnya saat diwawancarai.
Dia pun menjelaskan peninggalan-peninggalan Ratu Kalinyamat yang ada di Desa Kriyan, di antaranya tirta kahuripan atau air berkah, masjid Al-Makmur, batu gilang, dan batu dua rupa yang mirip di Mantingan, Kudus, Demak, di musium Rangga Warsito.
“Kami ingin mengangkat peninggalan-peninggalannya, supaya masyarakat paham sosok ratu kalinyamat itu seperti apa, pemikirannya, pemahamannya, dan lainnya,” tambahnya.
Senada dengan hal itu, kiai muda Desa Kriyan, Gus Muhammad mengungkapkan bahwa sosok Ratu Kalinyamat memang benar-benar ada. Terbukti dari benda dan warisan yang ditinggalkan di Desa Kriyan.
Ia berharap ke depan, kegiatan budaya ini dapat terus berlangsung. Bahkan, kalau bisa dapat terkoordinir dalam satu agenda yang menunjukkan ikon kecamatan Kalinyamatan, dengan pusatnya di desa Kriyan. Selain itu, pihaknya juga berharap kepedulian masyarakat tersebut dapat menjadi wacana bersama, dalam melestarikan sejarah dan budaya yang ada di Jepara.
“Saya melihat kreatifitas dan kepedulian warga terhadap budaya itu ada. Dan ini bisa jadi wacana budaya yang tambah kuat. Ini akan menjadi identitas di Kalinyamatan,” terangnya. (hasyim/ ros, rid, adb)




































