KUDUS, Suaranahdliyin.com – Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Lingkungan Kementerian Agama (Kemenag), perlu didorong lebih intens. Ini dalam rangka meningkatkan pendidikan di madrasah yang ada di Kabupaten Kudus.
Kasi Pendidikan Maderasah Kemenag Kudus, Dr Salma Munawwaroh, mengutarakan, saat ini Kemenag tengah mendorong percepatan IKM. Tahun ini, terjadi peningkatan sehingga 93 persen madrasah di Kudus sudah mendaftar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil alamin (P5 dan P2RA).
Upaya itu dilakukan Kemenag dengan berbagai cara, termasuk melakukan sosialisasi kepada seluruh madrasah di Kabupaten Kudus. “Tahun lalu hanya ada enam sekolah yang menerapkan IKM. Alhamdulillah, tahun ini meningkat pesat. Total ada sebanyak 341 dari 374 madrasah di Kabupaten Kudus, sudah mendaftar,” katanya, Kamis (9/3/2023) lalu.
Madrasah yang sudah terdata Kemenag Kudus antara lain 111 dari 119 RA, 136 dari 146 MI, ada 59 dari 69 MTS , 35 dari 60 MA. Sementara, madrasah yang sudah menjadi kurikulum merdeka di antaranya MTsN 1, MTsN 2, MTs NU Banat, MAN 1, MAN 2 dan MTS Tahfidz Yanbuul Qur’an Menawan.
Menurutnya, sudah saatnya setiap madrasah sadar terhadap perkembangan zaman dan teknologi. Madrasah harus bisa adaptif dan menyesuaikan kebutuhan siswa. Dan percepatan IKM sendiri, menurutnya, tidak ada paksaan. Sekolah (madrasah) diberikan keluasaan untuk menentukan kurikulumnya sendiri. “Yang spesial dari madrasah adalah mandiri, tanpa tambahan support dana dari Pusat,” katanya
Sementara untuk persiapan menjadi sekolah penggerak kurikulum merdeka, madrasah akan dibekali fasilitas pelatihan melalui platfom youtube dari kemenag. “(Kemudian) Madrasah mengembangkannya secara mandiri untuk mempersiapkannya pada tahun ajaran 2023/2024. Dalam kurikulum ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan karakter positif sesuai P5 dan P2RA,” tuturnya. (hasyim/ ros, adb, rid)
