
BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Nahdlatul Ulama (NU) hadir dari dunia pesantren, dengan kitab kuning (salaf) sebagai pijakannya. Dalam NU dan bagi yang beriman, di mana-mana ada ibadah.
Kiai Wagfir mengutarakan hal itu dalam pengajian setelah tarawih keliling, yang digelar Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor bersama Majelis Wakil Cabang (NWC) NU Wonosegoro, di masjid Baiturrahman, Dusun Bodeh, Desa Guwo, Jumat (17/4/2022) malam.
Disampaikannya, di NU tidak sedikit-sedikit dosa. “Maka tidak perlu neka-neka. Mari ikut NU dan berkhidmah di dalamnya,” ajaknya.
Ketua Ranting NU Guwo, Kia Nur Ali Mahmud, berharap agar jamaah bisa memanfaatkan momentum Ramadan sebaik-baiknya, dengan memperbanyak ibadah.
“Kami mengapresiasi Pemerintah Desa Guwo, MWC NU Wonosegoro bersama GP Ansor-Banser, IPNU-IPPNU, dan Forum Komunikasi Masjid Baiturrahman, yang menyelenggarakan pengajian ini. Semoga ini menjadi salah satu ruang untuk semakin mempererat silaturahmi,” katanya.

Suprihato, Kepala Desa Guwo, menyambut baik tarawih keliling dan pengajian. “Semoga pandemi segera berakhir, dan kita bisa beraktivitas serta beribadah dengan maksimal tanpa adanya batasan-batasan,” harapnya.
Sedang Ketua PAC GP Ansor Wonosegoro, Nur Wahid Hasyim, mengemukakan, sebelumnya kegiatan serupa telah dilaksanakan di Desa Bojong dan Desa Karangjati. “Dan setelah ini, selanjutnya akan dilangsungkan di Desa Kauman,” ujarnya. (jabir/ sis, ros, adb)