KUDUS,Suaranahdliyin.com – Jargon “kaderisasi tiada henti” seakan menjadi harga mati bagi Gerakan Pemuda Ansor Kudus. Harapan mencetak banyak kader sepertinya sebagai pemacu kaderisasi yang dilakukan GP Ansor Kudus di bawah kepemimpinan H.Sarmanto ini.
Pada awal tahun 2018, Pimpinan Cabang GP.Ansor Kudus telah menyelenggarakan kaderisasi berbentuk Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) di beberapa anak cabang (kecamatan).
Hingga bulan Februari, PKD Ansor sudah terselenggara di PAC GP Ansor kecamatan Mejobo serta Jekulo dan Dawe. Sabtu (17/2/2018) putaran keempat di PAC Ansor Bae.
Wakil Ketua PC GP Ansor Kudus Soeparno mengatakan kaderisasi Ansor merupakan bentuk tanggung jawab menyiapkan kader-kader NU yang berpegang teguh pada ajaran Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyyah.
“Kaderisasi Ansor ini sebagai pusat (gerakan) ideologi Aswaja dalam menjawab tantangan zaman,”ujarnya kepada Suaranahdliyin.com, belum lama ini.
Soeparno menyatakan tantangan yang dihadapi Ansor sangat komplek dan menyebar ke semua sektor kehidupan masyarakat. Terlebih lagi, ancaman ideologi semakin hari menggerus Aswaja hingga pelosok perkotaan dan pedesaan.
“Out putnya, kader-kader Ansor harus siap diterjunkan menjadi benteng Aswaja dan NKRI di lokal masing-masing,”tandasnya.
Kaderisasi di tubuh Ansor Kudus ini mendapat apresiasi dari pembina GP Ansor H. Asyrofi Masyito. Asyrofi menyatakan kadeisasi perlui dipersiapkan lebih baik dalam rangka menyiapkan masa depan NU. Tumpuannya pada Ansor sebagai gerakan pemuda.
“Alhamdulillah, kaderisasi Ansor di Kudus sudah berjalan baik dan terus menerus tanpa henti,”ujarnya saat menjadi inspektur pembaitan peserta Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Muadalah, beberapa hari lalu.
Untuk menyiapkan estafet kepemimpinan, kata Asyrofi, kader Ansor mampu mengembangkan dirinya di lingkungan sekitarnya.
“Dengan begitu, Ansor betul –betul bisa besar dalam menyiapkan estafet kepemimpinan NU masa depan dan masa depan NU,”tegas mantan ketua PC Ansor Kudus ini.(adb)