
PEKALONGAN, Suaranahdliyin.com – Salat adalah suatu kehormatan. Salat adalah suatu kebanggaan untuk kita hamba Allah yang diberi oleh Allah kepada kita. Tinggal bagaimana kita memaknainya.
Demikian itu disampaikan oleh Rais Aam Jam’iyyah Ahli Thariqah Mu’tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dalam Pengajian Kliwonan di Kanzus Sholawat, Kota Pekalongan, Jumat (14/01/22).
Menurut Habib Luthfi, dengan merasa begitu akan bisa mengantarkan kita pada khusyuk dalam salat. Kita merasa terhormat masih diberi kesempatan untuk menghadap kepada Allah Ta’ala.
“Kalau tidak ada niat khusyuk, baru mendengar adzan saja kaget. (Biasanya mengucapkan-red) Cepat sekali ya sudah adzan. Bukannya malah bersyukur karena masih diberi umur untuk mendengar adzan,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Habib Luthfi menjelaskan diantara orang yang mau khusyuk salatnya, ia akan menyiapkan dirinya dan hatinya sejak adzan, ambil wudhu kemudian takbiratul ihram.
“Ketika mendengar adzan berbahagia. Kemudian ambil wudhu hatinya sudah khudlur, ingat kepada Allah Ta’ala. Kemudian siap untuk salat,” papar Habib.
Sangkutannya dengan hal tersebut, Habib Luthfi awalnya menjelaskan tentang kandungan QS. Al-Fatihah : 5. Yaitu perihal kewajiban kita untuk menghamba dan menyembah hanya kepada Allah Ta’ala.
“Tidak ada selain-Nya yang berhak disembah dan dimintai pertolongan,” tegasnya. (rid/Ros, adb)