Gus Yusuf: Cegah Bahaya Lebih Utama Ketimbang Ambil Manfaat

0
1660
  • Hadapi Corona (Covid – 19)
Gus Yusuf, pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang

SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Mencegah bahaya (mafsadat) harus menjadi prioritas utama, ketimbang mengambil manfaat. Kaidah fikih ini, sangat pas diterapkan dalam menghadapi kondisi merebaknya virus Corona (Covid 19).

Demikian disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang, KH Yusuf Chudlori. “Pembatasan aktivitas dalam bentuk berkumpulnya massa yang banyak, menjadi langkah baik dalam menghentikan penyebaran virus yang sangat cepat bermigrasinya ini,” katanya dalam siaran pers yang diterima Suaranahdliyin.com, Kamis (19/3/2020).

Gus Yusuf –sapaan akrab KH Yusuf Chudlori- menyampaikan, sekolah itu manfaat. Hanya saja untuk sekarang ini, tinggal di rumah (stay at home), belajar di rumah, menjadi prioritas dalam upaya penanganan corona. “Silaturahim, bertemu sanak famili, pergi ke pengajian, itu juga maslahat. Tetapi untuk saat ini, kita tunda dahulu,” terangnya.

Di saat pandemik corona semakin menyebar, maka wajib bagi manusia untuk memutus mata rantai penyebarannya, dengan cara menjaga kesehatan. “Allah memerintahkan manusia berikhtiar. Jaga kebersihan. Diam di rumah. Hindari dahulu kerumunan-kerumunan masyarakat,” tegas Ketua DPW PKB Jawa Tengah itu.

Dia pun menyontohkan, saat Makkah ditutup untuk umrah, hal itu bukan berarti takut kepada virus corona. Namun justru sebagai bagian ikhtiar untuk menaati perintah Sang Pencipta.

“Dalam Surat Al-Baqarah ayat 195 dijelaskan, supaya manusia tidak menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan dan diharuskan berbuat baik, karena Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik,” terangnya. (rls/ mhet, ros, adb)

Comments