KUDUS, Suaranahdliyin.com – Sebanyak 91 pendidik (guru) madrasah di Kabupaten Kudus, mengikuti pelatihan literasi digital madrasah. Salah satu peserta yakni Faridah, guru MTs Mambaul Falah Piji, Dawe yang berbagi cerita dan pengalaman menarik usai mengikuti workshop.
Sebelum mengikuti workshop, Faridah mengaku hanya menggunakan metode konvensional ketika mengajar. Namun setelah workshop, ia diajari untuk membuat materi dan media yang kreatif dan inovatif sehingga siswa tidak jenuh.
“Sebelumnya hanya mengambil video dari youtube dan disesuaikan dengan tema di RPP yang ada,” kisahanya.
Selain dibekali pelatihan membuat power point (ppt) interaktif, Faridah mengaku mendapat pelatihan tentang animasi, pengelolaan administrasi, dan sosial branding. “Jadi bisa buat branding guru itu sendiri. Orang tua juga bisa tahu materi yang dibuat guru itu seperti apa,” lanjutnya menambahkan.
Menurut Faridah, kondisi peserta didik zaman sekarang berbeda dengan dulu. Perkembangan sosial media membuat guru dituntut untuk lebih aktif dan mengisi media sosial dengan konten-konten pelajaran.
“Dari situ, anak bisa melihat dan mempelajarinya sendiri, ia juga bisa bertanya kepada temannya,” ujarnya.
Ke depan, ia berharap pelatihan literasi digital madrasah akan diadakan secara berkelanjutan, sehingga guru yang lain juga merasakan dan memperoleh ilmu dari pelatihan selanjutnya untuk memaksimalkan pembelajaran.
“Saya sendiri di sekolah kewalahan karena perwakilannya hanya saya, kalau ada pelatihan lagi kan guru bisa lebih jelas dan bisa untuk meningkatkan mutu di sekolahnya, jadi madrasah tidak dinomorduakan,” ungkapnya. (hasyim/rid)