MA Salafiyah Kajen Diproyeksikan Jadi Model Nasional Madrasah Ramah Lingkungan

0
173
Pelatihan Green Madrasah dan Literasi Digital yang melibatkan 50 guru RA, MI, MTs, MA, SMK serta perwakilan peserta didik

PATI, Suaranahdliyin.com – Mantap! Madrasah Salafiyah Kajen, Kabupaten Pati, diproyeksikan menjadi salah satu model percontohan nasional, dalam penguatan pendidikan ramah lingkungan.

Hal itu terkuak dalam pelatihan Green Madrasah dan Literasi Digital yang diikuti oleh 50 guru RA, MI, MTs, MA, SMK serta perwakilan peserta didik.

Pihak Kementerian Agama (Kemenag), menegaskan, bahwa praktik pendidikan Islam harus selaras dengan komitmen keberlanjutan ekologis dan pembentukan karakter peserta didik.

Adalah Fakhurrozi, Kasubdit Fasilitasi Profesi Guru pada Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, yang menyampaikan hal itu saat membuka pelatihan Green Madrasah dan Literasi Digital, mewakili Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, pada Sabtu (1/11/2025) lalu.

Dia menyampaikan, bahwa program itu selaras dengan program prioritas kebijakan Kemenag.  “Program Green Madrasah ini bukan sekadar program teknis, tetapi bagian dari ekoteologi. Relasi kita dengan alam harus sama harmonisnya dengan relasi kita dengan manusia dan Allah,” katanya.

Dia juga mengemukakan, program Green Madrasah terkait langsung dengan Kurikulum Berbasis Cinta. “Kurikulum ini bukan hanya membuat anak mahir secara akademik, tetapi juga membentuk adab dan karakter yang membarengi ilmu,” lanjut Fakhurrozi menambahkan.

Untuk itu, dia berharap guru Madrasah Salafiyah mampu menjadi inspirasi. “Karakter anak madrasah harus kembali pada nilai luhur Islam yang menghargai lingkungan,” ujarnya dalam pelatihan yang digelar di Aula Utama Madrasah Salafiyah itu.

Ketua Yayasan Salafiyah Kajen, KH Ubaidillah Wahap, pun mendukung penuh terhadap program tersebut.

“Madrasah Salafiyah sejatinya sudah lama menanamkan tradisi pendidikan yang ramah lingkungan. Pelatihan ini semakin menguatkan kesadaran itu bagi guru dan tenaga pendidik,” tuturnya.

Sementara Ketua Yayasan Saka Cendekia Bangsa, Muhammad Jamilun, menjelaskan bahwa pelatihan ini juga menjadi jalan memperkuat peran madrasah dalam peradaban.

“Kami ingin madrasah menjadi pusat peradaban yang mampu menjaga lingkungan sekaligus memaksimalkan teknologi digital. Setelah pelatihan ini, kami akan mendorong adanya RTL dengan menjadikan Salafiyah Kajen sebagai piloting madrasah berkelanjutan yang asri dan sehat,” katanya.

Sebagai bentuk komitmen dan praktik langsung prinsip Green Madrasah, selama kegiatan seluruh peserta pelatihan dibekali tumbler sebagai wadah minum, menggantikan penggunaan air kemasan plastik sekali pakai.

Langkah itu menjadi simbol bahwa perubahan perilaku ekologis harus dimulai dari tindakan kecil namun konsisten di lingkungan pendidikan.

Dan dalam implementasi pendidikan ramah lingkungan itu, Madrasah Salafiyah Kajen akan mulai membenahi sistem pengelolaan sampah secara lebih baik serta menata ulang ruang madrasah agar lebih hijau melalui penanaman pohon di sejumlah titik di area madrasah setempat. (khilwa/ ros, adb, gie, luh)

 

 

Comments