Jika ada yang mengatakan “Corona’’ rentan menjangkiti para santri di Pondok Pesantren (Ponpes), memang tidak seratus persen salah. Karena memang “Corona’’ sangat “dirasakan’’ oleh para santri.
Paling tidak, itulah sebagaimana diceritakan oleh salah satu wali santri dari salah satu Ponpes di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, baru – baru ini.
Wali santri itu mengisahkan, bahwa sekitar tiga hari lalu, anaknya yang nyantri di salah satu Ponpes di Bumi Minatani tersebut, menelfonnya. Anaknya mengatakan, bahwa sudah beberapa hari hidungnya kurang bisa membaui makanan, dan lidahnya juga kurang bisa merasakan makanan.
Sontak, wali santri itu pun cemas. Lalu berkata kepada anaknya: “Sampun pinten dinten? Sampun di SWAB napa dereng? Iku tanda-tanda terjangkit virus Corona’’.
Si anak pun mengatakan, bahwa sudah sekitar tida hari ia mengalami ‘’kasus’’ itu. Dan tentu saja, jawaban anaknya itu semakin membuat wali santri semakin cemas.
‘’SWAB-e mangke menawi dipun transfer mawon. Mangke menawi sampun dipun transfer, mesti saget ngambu lan ngerasakke panganan malih,’’ kata anaknya melalui sambungan telefon kepada ayahnya, wali santri itu.
Ayahnya yang sedari tadi cemas, pun nampak lega kendati agak sedikit dongkol lantaran candaan anaknya. ‘’Ya, wis. Iki langsung tak tranfer,’’ lanjut ayahnya. Dan si anak pun mengucap terima kasih kepada ayahnya. (gie/ ros, rid)
