1830 Warga Ikuti Kirab Haul Mbah Rogomoyo

0
880
Beberapa tokoh penting hadir di kirab haul Mbah Rogomoyo

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Dukuh Proko Winong menyelenggarakan Kirab haul Mbah Rogomoyo yang diikuti sebanyak 30 kontingen. Kirab dimulai dari Masjid Alid sampai makam Mbah Rogomoyo, kemudian berkumpul di lapangan Dukuh Proko Winong, Kamis (11/8/2022) lalu.

Sementara itu, peserta kirab tercatat berjumlah sebanyak 1830 personel, mulai dari warga dukuh proko Winong dan beberapa instansi lainnya dengan menyuguhkan gunungan dan kreasi dari perkontingen.

Bupati Kudus, Hartopo, mengatakan sebagai cucu-cucu Mbah Rogomoyo, tentunya harus mengenang jasa-jasa beliau, merawat makam, sehingga pada siang hari ini untuk haul buka luwur bisa diperhatikan anak cucunya di desa.

“Kita sebagai cucu-cucu Mbah Rogomoyo, tentunya (berikhtiar) bagaimana kita selaku mengenang dan merawat makamnya, sehingga pada siang hari ini untuk haul buka siang hari ini bisa diperhatikan anak cucunya,” katanya.

Ia menambahkan, kirab ini menandakan bahwa diingatkan seperti zaman dulu, ia berharap acara ini menjadi bahan evaluasi apa yang perlu dibangun dan dirawat. Semua adalah anak cucu Mbah Rogomoyo,” tuturnya.

Ketua panitia, Nurul Abidin, mengemukakan, kirab kembali dilaksanakan setelah pandemi. Tujuannya, supaya generasi penerus mengetahui sejarah leluhurnya. “Untuk kirab ada visualisasi peninggalan Mbah Rogomoyo, seperti miniatur tumpang songo, hasil bumi, alat pertukangan, dan juga gunungan nasi berkah 2000 bungkus yang nantinya dibagikan kepada warga,” paparnya.

Selain itu, ada pula gunungan dari hasil bumi seperti kacang panjang, terong, padi, dan lain sebagainya. “Tak hanya kirab. Pada kesempatan ini juga digelar napak tilas Dukuh Proko Winong dan penjamasan benda-benda peninggalan Mbah Rogomoyo,” ujarnya.

Warga antusias mengikuti kirab

Napak tilas diikuti warga Dukuh Proko Winong menuju petilasan Mbah Rogomoyo, seperti Pesanggrahan, tempat berteduh yang sekarang jadi masjid Al-Aziz, dan tempat pasujudan yang kini jadi Masjid Darul Istiqomah. Setelah itu, dilanjutkan penjamasan alat-alat pertukangan kayu milik Mbah Rogomoyo, yaitu jangka, siku dan buku pertukangan.

Kepala Desa Kaliwungu, H Syafii Noor, berharap digelarnya kirab ini bisa mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan, dan bisa menjadi contoh di desa lain. “Harapan kami, semua ikut nguri-uri budaya, agar anak cucu kita megenal leluhurnya,” katany. (tias/ adb, ros, rid)

Comments